Part 7

16.7K 1.1K 60
                                    


Happy reading...















...








Love for sex
Or
Sex for Love
























Yeri pov.

Malamnya....


Aku membanting tubuhku ke atas ranjang, sungguh hari ini sangat melelahkan apalagi menghadapi namja seperti Jeon Jungkook, sudah mesum, tak tau etika, pemaksa dan sangat menyebalkan, untung tampan.

Eh, aku itu bicara apa.

Jeon Jungkook tampan?

Kadang mataku ini suka kelilipan, tapi kalaupun dia tampan tetap tak akan setampan Sehun sunbae.

Kedua mataku semakin sulit untuk terjaga, lebih baik aku bersiap-siap untuk tidur lalu memimpikan Sehun sunbae yang ketampananya itu berkali-kali lipat lebih tampan dari Jeon Jungkook.

Saat aku berada didalam kamar mandi, semuanya tiba-tiba gelap dan aku tak dapat melihat apapun.

Ada apa dengan mata Yerim? Mengapa Yerim tak bisa melihat apapun?

Bagaimana ini?

Toktoktok

"Yakkkk....Kim Yerim, kau didalam?" tanya seseorang yang kuyakini adalah namja bermarga Jeon itu.

Aku segera mengikuti sumber suara lalu menarik nafas untuk mulai berteriak padanya. "OPPA TOLONG!!! Mataku tak bisa melihat apa-apa, jangan-jangan ak-"

Brakkkkkk

"Jangan berpikiran aneh-aneh nona Kim." ujarnya setelah membuka paksa pintu kamar mandi lalu menggenggam tanganku erat.

Dia membawaku keluar dari dalam kamar mandi dan mendudukanku diatas benda empuk yang kuyakini adalah ranjang. Ia hendak pergi tapi sebelum itu terjadi aku segera menggenggam pergelangan tangannya.

"Aku pergi mengambil lilin, hanya sebentar." ucapnya lalu melepaskan genggaman tanganku.

Sejujurnya dia tak terlalu menakutkan sekarang, apa karena bersikap baik padaku?

Tak lama kemudian cahaya remang-remang berpusat pada sebuah lilin yang berjalan menghampiriku, maksudku ada seseorang yang membawanya dan siapa lagi kalau bukan Jeon Jungkook yang membawanya.

Ia tersenyum dan itu membuatnya tampak begitu tampan.

Oh astaga, apa yang ku lihat barusan? Jungkook tampan.

Mataku jadi semakin bermasalah jika dalam kegelapan seperti ini, mungkin dia memang terlihat tampan didalam kegelapan.

"ahjuma bilang, disini memang sering mati lampu."

Jungkook oppa meletakan lilinnya di atas meja lalu duduk disampingku dan entah mengapa tiba-tiba terasa canggung diantara kami berdua atau hanya aku yang merasakannya.

Dia membaringkan tubuhnya disisi ranjang yang lain lalu menatapku dengan senyuman tipis. "Ayo tidur, besok kita akan pergi ke suatu tempat."

"Yak...mengapa kau tidur diranjang ini? turun sekarang!" protesku mulai dengan memberinya death glare lalu memukuli tubuhnya dengan bantal hingga menggulingkan tubuhnya sampai terjatuh dari atas tempat tidur.

Dia kini tak bergeming diatas lantai yang terlapisi oleh karpet tebal, tak lama ia beranjak lalu melompat ke atas ranjang lebih tepatnya ke arahku. "Beraninya kau pada Jeon Jungkook."

Love or Sex (Tersedia Pdf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang