[02]ㅡ hospital

5.7K 424 26
                                    

WARNING!!! TYPOOOOO!!
★HAPPY READING★

🏥🏥🏥

Seorang pria terlihat menunggu di sebuah cafe yang tidak terlalu ramai. Pria itu menggunakan topi baseball hitam dan sesekali menyesap kopi hangat didepannyaㅡ Menunggu seseorang.

"Sial. Kemana anak itu? Lama sekali! Bisa-bisa aku karatan. " gerutu pria itu sambil mengedarkan pandangannya ke luar cafe. Siapa tau mendapati orang yang is tunggu. Dan lagi, ia seruput air berwarna cokelat latte itu dengan perlahan. Aktivitasnya teralihkan saat suara lonceng pintu cafe berbunyi, menampilkan seorang pria muda memakai topi serupa sepertinya dengan masker hitam disertai pakaian yang sesuai.

"Itu dia. Akhirnya datang juga. " ucap pria ini. Pria muda yang baru datang itu mengedarkan pandangnya dan duduk didepan pria barusan.

"Maaf hyung, aku telat. " pria muda itu menurunkan maskernya dan terpampang lah wajah tampanㅡ Jungie. Park Jungie.

"Cih. Kau ini bagaimana?! Aku sudah menunggumu hampir satu jam. Menyebalkan! " protes pria yang lebih tua. Cengiran Jungkook berikan pada orang didepannya.

"Mianhae. Eung, mian. Hyungie~" timpal Jungkook dengan aegyo-nya.

"Berhentilah! Itu menjijikkan." bibir Jungkook mengerucut mendengar reaksi yang diberikan pria yang lebih tua darinya itu. Sungguh menggemaskan. Wajahnya kembali datar seperti semula. Sesungguhnya, Jungkook sangat pandai merubah raut wajahnya dengan waktu singkat. Kadang menggemaskan dan menyeramkan. Entah, bagaimana itu terjadi. Tapi itu lah sifat sesungguhnya. Ya, untuk sekarang.

"Jinyoung hyung, " panggil Jungkook menatap pria didepannya itu dengan serius. "Apa? " tanya pria bernama Jinyoung itu malas.

"Apa kau sudah menemukannya? " tanya Jungkook dengan nada yang antusias. Jinyoung menghela napas berat. "Belum." jawab Jinyoung ragu.

"Sungguh, Jungie. Ini pekerjaan sulit. Mereka dilindungi keamanan negara. Tidak semua orang dapat mendapatkan informasi mengenai mereka. " Jungkook menundukkan kepalanya pasrah. Tentu saja ia tau hal itu. Tapi, rasa penasarannya begitu tinggi. Penasaran mengenai subjek yang akhir-akhir ini daddy nya bahas ditelepon. Ya, dia tidak sengaja menguping saat daddy nya bertelepon ria dengan sang partner.

Siapakah itu?

"Ayolah, hyung. Cari informasinya untuk-ku. Aku sungguh penasaran. " paksa Jungkook dengan wajah memelas. Jinyoung lagi-lagi menghela napas. Ia tidak bisa menolak permintaan adiknya ini. Jungie adik kesayangannya. Ya, anggap saja begitu. Mereka sudah bersama selama dua tahun ini.

"Baiklah. " jawab Jinyoung. Tidak ada pilihan lain.

●•●•●

"Bagaimana? Apa kalian sudah siap dengan rencana hari ini? " tanya pria paruh baya itu pada kaki tangannya.

"Sudah tuan. Kami telah menyiapkan segalanya. " pria paruh baya itu tersenyum licik. "Bagus. Lakukan dengan bersih. " sambungnya.

"Tuan Lee! " seorang sekretarisnya tiba-tiba masuk kedalam ruangannya.

"Ada apa? " tanya pria paruh baya itu santai. "Kita sudah siap. " seringainya bertambah lebar saat mendengar itu.

"Bersiaplah tuan Park." ucap pria paruh baya itu dengan angkuhnya.

Rumah sakit besar bernama ParkHa, rumah sakit dimana Eunha bekerja. Dengan kekuasaan ayahnya, Park Yoon. Eunha mudah diterima kerja di rumah sakit besar itu. Karena Park Yoon lah sang pemilik. Saham yang ia miliki bukan hanya di perusahaan dagangnya saja, tapi dalam bidang lain. Termasuk rumah sakit itu. Dan tentu saja, tidak lupa dengan kelompok yang ia kelola selama ini. Jadi, bisa kita bayangkan seberapa kaya tuan Park itu.

Wind Beneath My Wings [BTS•Brothership]ㅡ book II {end} ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang