[21]ㅡ Fake

3.4K 331 24
                                    

WARNING!!! TYPOOO!!!!!
▼HAPPY READING▲

*note: kalimat yang bercetak miring menandakan flashback

Vote dulu kuy!

彡口彡

Park Eunha, puteri satu-satunya keluarga Park.

Jeon Jungkook lah cinta pertamanya,

Oleh karena itu, Jungkook hanya milikinya.

Mutlak!

Tanpa buang waktu, gadis itu menghubungi suruhannya. Entah apa yang akan ia lakukan.

"Jalankan rencana kita sebelumnya! Dan pastikan Park Jimin datang ke hotel itu sendirian. " ucapnya pada suruhannya dengan seringai yang terlihat begitu licik.

.

.

BTS sedang berbondong-bondong membersihkan rumah mereka. Rumah yang tidak terlalu besar ataupun kecil. Ya, cukup sederhana dan nyaman.

"Hah! Aku rindu saat-saat kita membersihkan rumah seperti ini bersama Jungkook. " ujar Seokjin yang sedang membereskan peralatan dapur. Sudah lama sekali mereka tidak merasakan kebersamaan bersama Jungkook. Keceriaan anak itu yang membuat mereka selalu tertawa. Dan kepolosan anak itu yang selalu membuat mereka gemas.

"Bersabarlah hyung, Jungkook pasti kembali kepada kita ㅡ" timpal Namjoon sembari mengambil sampah yang berserakan di atas meja. "Kau ingat perkataannya sebelum ia meninggalkan kita kan hyung? " sambungnya.

Kembali disaat sebelum Jungkook meninggalkan mereka dan memilih pergi dengan Eunha.

"Mianhae, hyung. Biarkan aku pulang kesana untuk kali ini sebagai ucapan terimakasih ku. Aku akan segera kembali. " bisik Jungkook pada hyungnya.

"Kau benar, Joon. Jungkook pasti akan kembali bersama kita. " Seokjin bisa bernapas lega sekarang. Sedangkan Jimin, yang sedari tadi hanya mendengarkan keluh kesah hyungnya mengernyit heran, saat pesan masuk dari nomor tak dikenal masuk.

.
.
.

Message ;

Datanglah ke Lotte Hotel Seoul, kamar 2890 sendirian! atau adikmu ini akan celaka.

ㅡEunha Park.

.
.
.

Jimin segera berlari menuju hotel yang dimaksud Eunha tanpa pikir panjang. Ia tidak akan membiarkan Jungkook kembali terluka. Jimin tau sekali pasti ada yang direncanakan oleh Eunha pada adiknya. Gadis itu memang iblis.

Kakinya menapaki lantai dimana barisan angka 2880 sekian mulai terlihat. Jimin berusaha menambah kecepatan kakinya untuk berlari. Dirinya sungguh takut, hal burik terjadi pada adiknya.

Tarikan napas ia lakukan saat kamar bernomor 2890 ditemukan. Dengan menahan emosinya sejenak, ia mengetuk pintu itu ragu. Bagaimana pun ini adalah hotel. Jimin tidak bisa masuk begitu saja dan menciptakan keributan.

'Ceklek! '

Mata bulat Jimin menajam penuh arti saat sesosok manusia muncul dibalik pintu hotel mewah itu.

"Akhirnya kau datang, "

.

.

Dengan perasaan senang bercampur khawatir, Jeon Jungkook berlari memasuki halaman rumah itu.

Wind Beneath My Wings [BTS•Brothership]ㅡ book II {end} ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang