WARNING!!! TYPOOOOOO!!
HAPPY READING!!!▥▣▥▣▥▣▥
“Bagaimana keadaan anak saya dok? “ tanya tuan Park yakin tanpa menyadari perasaan terluka keenam namja lain saat mendengar kata ‘anak’ yang pria paruh baya itu utarakan.
“Dia mengalami tekanan yang begitu kuat. Dan asap beracun itu telah masuk cukup banyak kedalam tubuhnya. Ditambah, penyakit pernapasan yang selama ini ia derita membuat ia tidak bisa bertahan untuk kembali seperti semula. Dan dengan berat hati saya katakan, bahwa anak anda mengalami koma. “ jelas dokter. Penjelasan itu membuat mereka jatuh ke dasar yang dalam.
“Maafkan saya, tapi apakah dia memiliki hyung? ㅡ” mereka menatap bingung dokter itu. “Sedari tadi Jungie menyebut ‘hyung-hyung’ berulang-ulang. Dan saya pikir ia butuh hyungnya kali ini. “ sambung dokter lagi. Air mata keenam namja yang lebih muda jatuh. Mereka sungguh senang Jungkook masih mengingat mereka walaupun dalam alam bawah sadarnya.
“Maaf dokter, tapi Jungie tidak memiliki hyung sama sekali. Ia hanya memiliki saudara perempuan. “ timpal tuan Park. Dokter hanya menatap wali pasiennya itu bingung. Lalu mengangguk pasrah.
“Baiklah, saya permisi dulu. Kalian bisa menemuinya, tapi jika bisa jangan terlalu ramai didalam. Karena pasien butuh udara segar. “ jelas dokter itu.
“Terimakasih banyak, dok. “ timpal Jimin. Dokter itu mengangguk ramah dan melenggang pergi.
⬇
⬇
‘Ceklek, ‘ keenam namja memasuki ruang rawat Jungkook perlahan. Mereka memandang sendu adiknya itu. Matanya merasa panas melihat adiknya lagi-lagi terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit. Usapan Jin berikan pada punggung tangan Jungkook dengan lembut.
“Apa yang terjadi sebenarnya, Kookie-ya? “ gumamnya. Tepukan dibahu ia rasakan, membuat ia memandang Namjoon disampingnya dengan tatapan sulit diartikan.
“Kita harus menyelidikinya. Aku yakin ini semua telah direncanakan. “ ujar Namjoon. Yang lain mengangguk setuju. Tiba-tiba pintu masuk terbuka dan menampilkan Eunha dan sosok pria berkulit putih tinggi yang mengikuti dibelakang gadis itu.
“Oppa-deul? Kalian disini? “ tanya Eunha sembari tersenyum manis. Mereka tidak menjawab, dan malah menatap pria disamping Eunha dengan penasaran.
“Ah! Perkenalkan, dia Lee Guanlin dan dia adalahㅡ” Seakan tau isi pikiran keenam namja didepannya. Tapi perkataan Eunha terpotong. “Aku kekasih Eunha. “ ya, setelah Eunha mempertimbangkan segalanya. Ia memutuskan untuk mencoba menerima Guanlin walaupun ia tidak ada rasa sama sekali pada pria itu. Kernyitan tercipta didahi keenam namja tampan disana. Kapan Eunha memiliki pacar? Siapa pria itu sebenarnya? Itulah kira-kira yang mereka pikirkan.
“Ehem.. Apa Jungie baik-baik saja? “ tanya Eunha berusaha mencairkan suasana yang tiba-tiba menegangkan.
“Dia Koma. Apa kau tidak tau? “ ucap Jimin. Mata Eunha membulat kaget. Saudara macam apa dia? Bahkan saudaranya sendiri koma tidak tau. Ia malah asik berkencan dengan pacar barunya.
“Maafkan aku, aku terlalu sibukㅡ” Yoongi menyeringai “Sibuk apa? Mengurusi pacar barumu itu? “ tanyanya sinis. Eunha hanya menundukkan kepalanya. Ia sungguh merasa bersalah. Dia mengira Jungkook baik-baik saja. Bahkan ia seorang dokter. Tapi kenapa ia tidak tau keadaan saudaranya sendiri? Mereka menyadari ada kecurigaan pada sosok yang menjadi kekasih Park Eunha itu.
“B-bukan begitu maksudku, oppa. Aku h-hanyaㅡ” Eunha terisak pelan.
“Maafkan aku. “ sambungnya. Guanlin hanya tersenyum tipis penuh arti dan mencoba menenangkan gadisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wind Beneath My Wings [BTS•Brothership]ㅡ book II {end} ✔
FanfictionKelanjutan book pertama dengan judul yang sama! ♛ Disarankan, membaca book pertama terlebih dahulu. Jangan lupa VOMENT! ◐◑◐◑◐◑◐◑◐◑◐◑◐◑◐◑◐◑◐◑◐◑◑ Book ke-2 ini, menceritakan keenam namja yang berusaha mencari adik bungsu mereka (Jungkook) yang hilang...