[01]ㅡ feeling

6.6K 459 27
                                    

WARNING!!! TYPOOOOOOOO!!
HAPPY READING!!!

₪₪₪

◆ Good night! ◆

Dimana pagi hari yang masih begitu gelap, yang kebanyakan orang masih bergulung di selimbut mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dimana pagi hari yang masih begitu gelap, yang kebanyakan orang masih bergulung di selimbut mereka. Berbeda dengan keenam namja tampan ini. Mereka memenuhi perintah sang ayah. Bang Shi Hyukㅡberkumpul di markas mereka.

BTS, sebuah kelompok pemberantas mafia ataupun pencuri yang mengancam ketentraman penduduk. Kelompok ini dilindungi oleh negara yang dipercayai mematikan setiap mafia atau pencurian terhadap kekayaan pejabat negara di Korea Selatan. Telah 3 tahun, kelompok ini bekerja. Dengan seorang pimpinan yang luar biasa seperti Bang Shi hyuk, mereka telah mendapatkan beberapa penghargaan dari negeri sendiri. Bahkan, baru-baru ini mereka mendapat penghargaan dari sang Presiden dalam menjalankan tugas melindungi negara dengan sebuah pengabdian yang tidak main-main.

"Bagaimana, Yoongi-ah? Apa kau sudah mendapatkan berita mengenai mafia ini? " tanya ketua Bang pada Yoongi yang masih sibuk dengan leptopnya.

"Anniyo, appa. Nihil. Aku pikir kelompok ini tidak main-main. Mereka sangat sulit ditangkap. " ujar Yoongi. Mereka menghela nafas berat. Ya, baru-baru ini sebuah kelompok mafia membunuh seorang menteri pendidikan dan mencuri seluruh harta yang menteri itu miliki. Sangat bersih. Tanpa meninggalkan jejak sedikitpun.

"Hufftt... Aku pikir lawan kita kali ini tidak mudah. " yang lain mengangguk setuju mendengar ucapan Namjoon.

"Tidak apa. Kita bisa menyelidikinya secara perlahan. Kerja Bagus Yoongi-ya.. " ucap appa mereka sembari menepuk pundak Yoongi lembut lalu pergi meninggalkan keenam anaknya. Mereka tersenyum merasakan kehangatan yang telah diberikan appa nya itu selama tiga tahun ini. Mereka tidak pernah membayangkan dapat bisa merasakan kasih sayang seorang appa lagi selama orang tua mereka pergi. Sungguh sebuah keberuntungan.

"Jimin-ah.. " Jimin menatap Jin dengan tatapan dinginnya.

"Kumohon berhentilah bersikap dingin. Itu bukanlah sikap biasanya seorang Park Ji min. " jelas seokjin mencoba untuk memberikan pengertian dengan lembut pada Jimin. Jimin hanya terdiam dengan tatapannya yang kosong. Memandang seluruh saudaranya dingin. Dan kembali menatap Jin penuh arti.

"Kau tidak mengerti, hyung." ucap Jimin dingin.

"Apa yang aku tidak mengerti, Jimin-ah?! Kami merasakannya juga! " teriak Jin penuh penekanan. Sungguh,  ia bosan dengan jawaban yang dilontarkan adiknya yang bermarga Park itu. Selalu seperti ini ㅡ'Kau tidak mengerti, hyung'.

Apa yang Jin tidak mengerti? Bahkan mereka merasakan apa yang Jimin rasakan. Tapi, mereka mencoba menapmpik perasaan itu. Lebih tepatnya, menahan itu semua.

"Aku lelah hyung. Aku permisi. " lagi-lagi Jimin menghindari mereka dengan alasan yang benar-benar klasik. Kelima saudaranya menatap punggung tegap kecil itu yang perlahan menghilang. Mereka hanya bisa pasrah. Jalan satu-satunya yang dapat mereka lakukan hanya satu.

Wind Beneath My Wings [BTS•Brothership]ㅡ book II {end} ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang