WARNING!!! TYPOOOOO!!!
HAPPY READING!!!*note: vote dulu ya, gampang kan?
Jangan lupa yang belum nonton RUN BTS ep 43, nonton secepatnya. :)
☆★☆
Pagi ini Jungkook kembali disibukkan dengan kegiatan yang diciptakan tuan Jeon. Pada hari ini, relasi perusahaannya akan mengadakan pertemuan di mansion Jeon. Entah apa niat terselubung pria itu mengadakan meeting di mansion, padahal ia memiliki puluhan gedung perusahaan di Korea Selatan. Ya, do'akan saja niatnya tidak buruk.
"Jungkook!!!" Tuan Jeon berteriak sambil menuruni tangga.
"Cepatlah! Bereskan rumah ini. Aku tidak mau mansion ini terlihat kurang sedikitpun. " ujarnya. Jungkook hanya mengangguk dan melanjutkan pekerjaannya. Tuan Jeon mendengus kesal saat melihat Jungkook bergerak dengan perlahan, begitu lemah dan lambat, pikirnya. Tanpa pria itu sadari, sejak tadi tubuh anak itu tidak dalam keadaan baik. Nafasnya terasa berat, dan tubuhnya demam. Bahkan fajar tadi entah berapa kali ia berlari ke kamar mandi, muntah-muntah.
"Cepat, Jungkook!! Kau ini lambat sekali. Teman bisnis-ku akan segera datang. " Jungkook pun hanya menurut. Saat Jungkook memindahkan sebuah guci berukuran sedang ke meja lainnya. Pandangannya terasa kabur dan kepalanya pusing. Al hasil, guci itu pun terjatuh menghasilkan bunyi nyaring, bergema memenuhi mansion itu.
"Brengsek! Tak bisakah kau bekerja dengan becus?! Merepotkan! " teriak tuan Jeon naik pitam. Amarahnya memuncak saat seorang pelayan menyampaikan bahwa rekan kerjanya telah sampai di mansion. Tuan jeon menarik tubuh Jungkook yang sedang membereskan pecahan keramik itu dengan kasar. Jungkook meringis sakit saat kakinya tergores bagian tajam pecahan guci itu. Tanpa peduli, tuan Jeon mendorong Jungkook memasuki kamarnya dan menguncinya dari luar. Ia tidak akan membiarkan relasi perusahaannya tau, Jungkook adalah anak kandungnya. Tidak akan pernah. Camkan itu!
Ini sudah 5 jam berlalu semenjak Jungkook di kurung di kamarnya. Dan, ini sudah 1 jam lalu ia keluar dari kamarnya. Dan ia terpaksa kembali melakukan tugasnya, mengurus rumah. Entah apa sebenarnya tujuan tuan Jeon menjadikannya seolah-olah pembantu rumah tangga. Padahal puluhan maid dipekerjakan di mansion itu.
Jungkook berjalan tertatih membersihkan ruangan bekas meeting tuan Jeon. Ia menyusun beberapa lembar kertas dengan rapi dan menyimpannya di dalam sebuah map merah. Pandangan matanya terhenti pada selembar kertas bermaterai dengan nama perusahaan milik tuan Park. Ya, ini adalah kontrak kerja tipuan yang dibuat tuan Jeon untuk memanipulasi perusahaan Park, agar jatuh di tangannya. Dengan cepat, jungkook mengambil kertas-kertas itu dan memasuknnya kedalam saku.
Tubuhnya tersentak saat, seseorang memasuki ruangan. Jungkook menghela napas lega saat tahu, bahwa orang yang menghampirinya adalah salah satu maid rumah itu.
"Maaf, tuan. Ada tamu yang ingin menemui anda. Mereka menunggu anda di ruang tamu sekarang." ujar maid berjenis kelamin perempuan itu. Kernyitan di dahi jungkook tercipta. Ia bingung, siapa yang mencarinya?
Akhirnya dengan tertatih, ia berjalan dengan susah payah ke ruang tamu. Matanya membulat saat melihat keenam hyungnya berkumpul disana, mereka menatap tubuh lemah Jungkook dengan tatapan rindu. Seketika tubuh nya ingin sekali mendekat dan memeluk keenam namja itu, tapi otaknya kembali mengingat apa yang telah ia lakukan pada hyungnya lima hari kebelakang.
'Grep'
Tubuhya menegang saat merasakan pelukan hangat dari Yoongi. Matanya tidak dapat menahan air mata yang berusaha turun.
"Hyung.." gumam jungkook.
"Kenapa? " tidak ada jawaban dari jungkook. Sungguh, ia tidak paham maksud daru pertanyaan Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wind Beneath My Wings [BTS•Brothership]ㅡ book II {end} ✔
FanfictionKelanjutan book pertama dengan judul yang sama! ♛ Disarankan, membaca book pertama terlebih dahulu. Jangan lupa VOMENT! ◐◑◐◑◐◑◐◑◐◑◐◑◐◑◐◑◐◑◐◑◐◑◑ Book ke-2 ini, menceritakan keenam namja yang berusaha mencari adik bungsu mereka (Jungkook) yang hilang...