WARNING, TYPOOO!!!!
★HAPPY READING!!! ★⊙⊙⊙
Dengkuran halus terdengar di ruangan remang itu. Seorang pria dewasa tertidur pulas dengan senyuman di wajahnya. Sepertinya ada hal yang membuatnya bahagia hari itu. Angin berhembus kencang dari arah jendela kamar itu, tentu saja karena jendelanya tak tertutup. Kilatan bayangan hitam melintas begitu cepat disertai kain gorden yang berterbangan tanpa disadari sang pemilik ruangan. Seorang perawakan pria berdiri tak jauh dari tempat tidur di ruangan itu, menatap tajam sosok lain yang tengah tertidur pulas dengan penuh kebencian."Mati, kau. Lee! " gumam pria itu.
Sosok yang tertidur terusik saat benda keras menempel di dahinya. Sebuah pistol.
"S-siapa ka-kau? " tanya pria itu sedikit bergetar.
"Seorang yang siap menjemput ajalmu, Lee. " ujar pria tertutup itu santai.
"Kurang ajar! Beraninya kau!! Siapa yang menyuruhmu?! " pekik tuan Lee yang mulai panik. Pria bermasker itu menjauh dari tubuh kaku tuan Lee dan tertawa keras.
"Kau itu bodoh sekali. Kau menempatkan dirimu sendiri dalam bencana. " ujarnya.
"Bahkan tuan Park tau sekali apa yang kau perbuat. " sambung pria itu. Tuan Lee tertawa lirih.
"Ternyata kau suruhan si serakah Park?! Pengecut sekali. " ucap tuan Lee. Ya, namja bermasker dan bertopi itu adalah Jungkook. Pria tua itu bangun dari tidurnya dan berdiri didepan nakas samping tempat tidur itu. Tuan Lee tertawa remeh saat pria berpakaian hitam didepannya kembali menodongkan pistol padanya.
◁◆▷
Guanlin berjalan sempoyongan memasuki gerbang mension keluarga Lee. Ya, dia baru saja pergi ke club dan berakhir dengan taxi yang mengantarnya pulang. Dengan setelan santainya, ia berjalan dengan sedikit kesadaran. Sesekali ia hampir menabrak benda yang berada disekitarnya.
"Sial, " gerutunya. Langkahnya terhenti saat menyadari jendela kamar sang ayah yang terbuka.
"Ada yang aneh, " gumamnya. Lalu Guanlin segera berlari memasuki rumahnya untuk memastikan.
⬇
⬇"Persiapkanlah, sebentar lagi kau akan mati di tanganku, tuan Lee yang terhormat. " ujar Jungkook remeh. Ia sudah siap menarik pelatuk, dengan seringai dibalik maskernya.
'Brak! ' kegiatan Jungkook terhenti saat seseorang membuka pintu kamar itu secara paksa. Matanya membulat kaget dan menatap pria dibelakangnya tajam.
'Cih, ada tikus lain ternyata. ' batin
Jungkook.Tanpa Jungkook ketahui, tuan Lee memagang senjata di tangannya. Dan saat dimana Jungkook memusatkan perhatiannya pada Guanlin,
'Dor! ' tembakan mengenai pinggangnya. Jungkook menolehkan kepalanya menatap tuan Lee dengan mata berkaca-kaca. Tentu saja, ia menahan rasa sakit. Guanlin menarik tangan Jungkook dengan keras sampai membentur pintu. Dengan sekuat tenaga Jungkook bangun dari jatuhnya dan memukul Guanlin sampai pria keturunan China itu tersungkur.
Mengetahui ia memiliki kesempatan, segeralah ia menembakkan peluru kearah kepala tuan Lee yang masih terdiam syok ditempatnya. Melihat tuan Lee telah tersungkur dengan darah dikepalanya, Guanlin menangis histeris sembari meneriaki ayahnya. Sungguh, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia belum pernah belajar teknik bela diri sedikit pun. Mension-nya yang biasa dipenuhi pengawal, entah mengapa menjadi sepi seperti ini. Tanpa Guanlin sadari, seluruh pengawal yang berada disana telah mati ditangan Jeon Jungkook sebelum memasuki mension itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wind Beneath My Wings [BTS•Brothership]ㅡ book II {end} ✔
FanfictionKelanjutan book pertama dengan judul yang sama! ♛ Disarankan, membaca book pertama terlebih dahulu. Jangan lupa VOMENT! ◐◑◐◑◐◑◐◑◐◑◐◑◐◑◐◑◐◑◐◑◐◑◑ Book ke-2 ini, menceritakan keenam namja yang berusaha mencari adik bungsu mereka (Jungkook) yang hilang...