[09]ㅡblow up

3.4K 368 29
                                    

WARNING!! TYPPOOOOOOO!!!
HAPPY READING!!!

★★★


Lagi-lagi tuan Jeon menggebrak mejanya. Ia begitu marah saat anak buahnya kembali gagal menangkap Jungkook. Ya, yang tadi mengikuti Jungkook adalah anak buah tuan Jeon. Mereka berniat kembali membunuh anak itu.

"Kalian tidak becus! Menangkap anak selemah itu, kalian gagal?! " teriaknya. Tidak tau kah tuan Jeon, anaknya itu berbeda dengan Jungkook dulu yang hanya bisa menangis dan menangis. Jungkook sekarang adalah Jungkook yang kuat dan penuh penekanan.

"Maaf bos, saya kehilangan anak itu yang berlari cepat. " ujar anak buah tuan Jeon itu. Tuan Jeon menyibir, "Apa kalian tidak bisa lari lebih cepat dengan anak itu? Payah! "

"Pergi kalian! "


'Kookie hyung? ' batin anak itu.

"Siapa namamu? " tanya Jungkook menyadarkan anak itu dari lamunannya. Mata anak itu berkaca-kaca. Jungkook bingung, ada apa dengan anak didepannya ini. Apa dia akan menangis?

"J-Joonyoung, namaku Jeon Joonyoung. " jawab anak itu terbata. Apa anak itu merasa malu? Lucu sekali.

Jungkook mengusap rambut anak itu gemas, "Tidak perlu malu. Nama hyung Jungie, Park Jungie. " jelas Jungkook ramah. Dia tidak ingin bocah didepannya ketakutan.

'Tunggu, dia bukan Kookie hyung? ' batin Joonyoung. Apa Kookie hyungnya tidak mengenalnya? Kenapa?

"Terimakasih telah menolongku, hyung. " ujar Joonyoung mencoba memberanikan diri. Jungkook mengangguk pelan.

"Rumahmu dimana? Biar aku antar! " ajak Jungkook. Senyuman tercipta di wajah Joonyoung.

'Biar aku ajak Kookie hyung ke rumah. Mungkin appa dan eomma akan senang melihatnya. ' batin Joonyoung. Joonyoung mengangguk setuju. Mereka pun berjalan sembari berbincang menuju mansion Jeon. Jungkook tidak memikirkan bagaimana nasibnya nanti setelah menyerahkan dirinya ke kandang harimau.

"Hyung tinggal dimana? " tanya Joonyoung mencoba akrab. Jungkook tersenyum.

"Tentu saja di rumah keluarga hyung. Hyung tinggal bersama ayah dan saudara perempuan hyung. " jelas Jungkook. Bukannya tidak mau memberikan alamat rumahnya. Tapi, itu tidak ada gunanya kan? Memberikan alamat rumahnya kepada anak di bawah umur itu. Toh dia tidak akan tau. Bahkan anak itu hanya tau jalan menuju rumah dan sekolahnya saja.

Mereka pun sampai di rumah Joonyoung. Jungkook mengedarkan pandangnya ke sekitar. Ia kagum dengan rumah besar itu. Rasanya nyaman sekali. Mungkin.
Ternyata benar Joonyoung adalah orang kaya, sesuai perkataan kakak kelas anak itu tadi.

"Silahkan masuk, hyung! Eomma-ku pasti senang aku membawamu kesini. " dahi Jungkook mengerut. Apa maksud ucapa anak itu? Kenapa ibu Joonyoung harus senang melihat dia?

"Eomma!! Lihat aku membawa siapa! " teriak Joonyoung antusias. Seorang wanita paruh baya, datang menghampiri mereka.

"Ada apa JoonㅡJungkook?" alahkah terkejutnya wanita itu saat kembali melihat Jungkookㅡanak sulungnya setelah sekian lama. Jungkook tersenyum menatap wanita itu sopan seraya membungkuk memberi salam.

"Annyeonghaseyo, saya Park Jungie. Teman baru Joonyoung. " ucap Jungkook ramah. Hati eomma Joonyoung merasa panas saat mendengar ucap Jungkook yang memperkenalkan dirinya sebagai 'Jungie' dengan marga Park. Bukan Jeon Jungkook.

"A-a! Annyeonghaseyo.. Saya Jeon Hyemi. Eomma Joonyoung. " timpal Hyemi mencoba tenang. Apa yang terjadi pada Jungkook sebenarnya?

"Eomma! " pemikirannya terputus saat mendengar suara anak bungsunya yang nyaring.

Wind Beneath My Wings [BTS•Brothership]ㅡ book II {end} ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang