[08]ㅡmeet the boy

3.9K 364 22
                                    

WARNING!!! TYPOOOOOOOOOOO!!!
HAPPY READING!!!

✴✴✴

(opening)

(opening)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔽🔽🔽


Tuan Park meninggalkan rumah sakit dengan terburu-buru. Ia baru saja mendapatkan berita bahwa salah satu teman lamanya berada di kantornya. Hal itu membuatnya senang tentu saja. Kapan lagi ia bisa bertemu kawan lamanya? Sudah lebih dari 10 tahun mereka tidak bertemu.
Mobil yang ia tumpangi akhirnya sampai di depan gedung Park Corp. Ia memasuki gedung itu dengan senyuman yang tak pernah hilang, bahkan para karyawan disana sedikit keheranan. Tidak biasanya atasan mereka seramah ini.

Senyumannya bertambah lebar saat ia sampai di ruangannya. Ya, tadi ia menyuruh sekretarisnya untuk mempersilahkan tamunya agar menunggu disana.

"Selamat datang di kantorku, tuan Jeon! " ujarnya sembari menghampiri kawan lamanya. Yang tak lain adalah Jeon Sejin. Appa kandung Jeon Jungkook. Fakta apa lagi ini? Dunia ini begitu sempit.

"Tuan Park! Akhirnya kau datang juga. " ucap tuan Jeon sembari menerima pelukan persahabatan dari kawan lamanya. Mereka tertawa bersama.

"Kemana saja kau selama ini? " tanya tuan Jeon. Tuan Park tertawa pelan, "Kau tau, aku menetap di Amerika. Bagaimana denganmu?" jelas tuan Park.

"Aku hanya berdiam diri di Korea saat kau pergi dari sini." ujar tuan Jeon seraya tertawa pelan. "Bagaimana dengan anakmu? " tanya tuan Park lagi. Raut wajah tuan Jeon tiba-tiba berubah. Tercetak raut kesedihan di wajahnya.

Tuan Jeon menunduk, "Aku kehilangan anakku. Dia meninggal dunia tiga tahun yang lalu. " lirihnya. Mata tuan Park membola. Ada apa sebenarnya? Ia tau sekali bahwa temannya itu kehilangan istri sesudah istrinya juga meninggal setelah melahirkan Eunha. Dan sekarang anaknya pun meninggal?

"Kenapa bisa seperti itu? " tanya tuan Park setenang mungkin. Ia tidak ingin membuat sahabatnya kembali bersedih.

"Dia meninggal dunia setelah ia menerima banyak kesakitan karena penyakitnya. Entah aku harus bersyukur atau tidak. " jelasnya. Tidak mungkin kan jika tuan Jeon memberitahu kejadian yang sebenarnya.
"Aku turut berduka cita atas itu. " tuan Park mengusap punggung sahabatnya. Sungguh, ia ikut merasa sedih akan berita ini.

Mereka memutuskan untuk meminum kopi bersama di ruangan luas itu. Berbincang-bincang sampai tidak kenal waktu.
"Bagaimana jika kita bekerja sama, tuan Park? Membangun perusahaan besar bersama. " ajak tuan Jeon penuh arti.

◁■▷

Tuan Jeon baru saja selesai menandatangani beberapa berkas di ruang kerja di mansion-nya. Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu ruangannya pelan. Ia pun mempersilahkan masuk orang itu.

Wind Beneath My Wings [BTS•Brothership]ㅡ book II {end} ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang