[05]ㅡthe liar

3.9K 366 24
                                    

WARNING!! TYPOOOOOO!
♧HAPPY READING!! ♧

♜♜♜


Kebahagiaan dapat mereka rasakan saat ini, bagaimana bisa? Tentu saja. Sudah 3 tahun mereka mencari adik bungsu mereka. Dan akhirnya mereka kembali dipertemukan. Seakan takdir memang sudah menghubungkan mereka.

"Astaga, bagaimana bisa Kookie ternyata berada disekitar kita? " ujar Jin tak percaya.

"Aku juga tidak menyangka ini bisa terjadi. Aku sangat terkejut tadi. " timpal Jimin. Sungguh, ia terkejut saat mendapati Jungkook terkapar di dapur dengan darah berceceran. Bahkan sekarang tangannya masih gemetar.

'Ceklek, ' tatapan semua tertuju pada gadis yang baru saja keluar dari ruangan dimana Jungkook berada.

"Bagaimana keadaan Kookie? " tanya Hosoek dengan tidak sabarannya. Eunha menghela nafas berat.

"Keadaannya sudah stabil. Kalian tidak perlu khawatir. Jungie baik-baik saja. " balas Eunha dengan menekankan kata 'Jungie'. Sungguh, ia tidak suka panggilan 'Kookie' yang keenam namja itu berikan pada saudaranya.

"Syukurlah, tapi luka yang ada dipinggangnyaㅡ"

"Kalian tidak perlu khawatir. Itu hanya luka goresan benda tajam. Tidak terlalu parah. " potong Eunha. Ada rasa curiga yang keenam namja itu rasakan saat mendengar jawaban Eunha. Jelas-jelas luka dipinggang Jungkook adalah luka parah. Bahkan mengeluarkan banyak darah. Tapi, apa benar itu hanya luka goresan?

"Bisakah kita menemuinya? " tanya Jimin. Sungguh, ia merindukan adiknya itu. Eunha memicingkan matanya. Sedikit keberatan dengan pertanyaan yang dilontarkan Jimin.

"Maaf, Jungie masih butuh istirahat. Kalian bisa menemuinya nanti. " helaan nafas kekecewaan pun terdengar lirih dari mulut keenam namja tampan itu. Tapi mau bagaimana lagi, mungkin memang Jungkook butuh istirahat. Akhirnya mereka pun mengangguk patuh. Pemikiran mereka terhenti saat terdengar deheman pelan dari sosok gadis didepan mereka.

"Kenapa kalian begitu khawatir terhadap Jungie? Bukankah kalian bukan siapa-siapa untuknya?" tanya Eunha. Ada rasa sakit mendengar perkataan gadis itu. Bukan siapa-siapa? Heol, bahkan mereka telah mencari Jungkook selama 3 tahun ini.

"Tentu saja karena ia adik kami. Adik yang selama ini kami cari. Kami telah mencarinya selama 3 tahun dan akhirnya kami menemukannya." jelas Jin dengan kelegaan yang kentara. Mata Eunha membulat. Ia terlihat terkejut.

"Apa maksudmu?!" tanya Eunha penuh penekanan.

"Kook-ani. Maksudku, Jungie-mu adalah Jungkook, adik kami yang selama ini hilang. " jelas Yoongi dengan matap. Entahlah, walaupun belum memastikan apa benar itu Jungkook mereka apa bukan. Tapi dengan sekali lihat, mereka begitu yakin. Bahwa Jungie adalah Kookie mereka.

"Jangan menghayal! Jelas-jelas Jungie adalah saudaraku!! SAUDARA KANDUNGKU!! " teriak Eunha dengan mata yang berkaca-kaca.

"Tidak, kau bohong! Dia adalah Jeon Jungkook, adik kita! " timpal Jimin dengan penuh penekanan.

"Tidak! Kalian yang pembohong!!"

"Apa maksudmu?! Jelas-jelas itu adalah kebenarannya. " ujar Namjoon mencoba tenang. Eunha menggeleng kuat. Ia yakin bahwa apa yang dibicarakan pria-pria didepannya ini adalah sebuah kebohongan. Air matanya mulai mengalir deras.

"Tidak!! Pergi kalian dari sini!! PERGI! " teriak Eunha tak terima.

"Mau apa lagi kalian disini?! Aku bilang pergi!! " dengan berat hati akhirnya keenam namja itu meninggalkan mansion besar itu. Bukannya mereka menyerah begitu saja, tapi bagaimana pun mereka adalah seorang detektif kepolisian. Dan mereka tidak mungkin menimbulkan keributan di rumah kliennya sendiri.

Wind Beneath My Wings [BTS•Brothership]ㅡ book II {end} ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang