Tiga

5.2K 498 65
                                    

"Bestfriend and lover, can't seems to draw the line between each other"

***

"Thank you banget Joy udah nemenin gue nonton. Udah lama nih nungguin filmnya keluar" Alvin merangkul bahu Joy berusaha melindungi gadis itu dari lautan manusia yang hendak keluar.

"Gue harusnya yang bilang makasih, kan lo yang beliin tiketnya Vin. Thank you ya" Joy membalas ucapan cowok itu.

"Lo laper nggak? Sebelum balik makan dulu yuk" Alvin berujar setelah mereka keluar dari studio bioskop tempat mereka menonton film.

"Boleh deh, mau makan apa?" Joy menatap wajah Alvin dari samping.

"Lo pengen makan apa?" Alvin balik menatap gadis itu. Membuat hati Joy berdesir.

"Pizza? Atau Pasta?" tawar Joy.

"Makanan Italia banget nih?"

"Eh tapi terserah sih, cuma itu yang ada dipikiran gue" cicit Joy. Ia tidak ingin memaksakan kehendaknya pada Alvin. Memangnya dia siapa sih?!

"Baiklah kita makan Pizza sesuai titah Princess" Alvin mencolek hidung Joy dengan gemas. Membuat gadis itu melongo.

Hah?!

Apaan?!

Princess?!

Bisa diulangi nggak? Tadi belum siap.

"Jangan bengong aja lo, ayo buruan, laper nih gue" ucapnya sembari mengulurkan telapak tangannya.

"Apaan?" ucap Joy menanyakan mengapa Alvin mengulurkan tangan kepadanya.

"Gandengan biar nggak ilang"

Dan kemudian pipi Joy menjadi panas. Jangan begini dong Vin. Masa iya gue nikung pacar selebgram. Batin Joy.

***

"Eh Alvin?"

Alvin dan Joy pun menoleh pada sumber suara yang memanggil nama Alvin.

Alvin mendapati Jennie dan seorang laki-laki keluar dari studio yang sama.

Jennie Andrea Halim Lee, cewek berdarah Tionghoa-Australia ini merupakan salah satu selebgram teman Lisa. Dilihat dari cara berpakaiannya yang modis, Joy tahu gadis itu adalah salah seorang yang berpengaruh di dunia maya. Ia menggandeng cowok berparas tampan yang Joy yakini sebagai pacarnya.

"Hai Jen!"

Alvin segera melepaskan gandengan tangannya dari Joy. Seolah murid yang tertangkap basah oleh guru BK sedang bolos mata pelajaran.

"Sendirian Vin?" tanya Jennie berujar sembari melirik Joy. Itu memang menjadi niatan Jennie. Ia ingin melihat reaksi Alvin.

"Enggak dong, sama temen" ucap Alvin santai.

Di lain pihak, Joy sudah panas dingin ditatap tajam oleh Jennie dari kepala sampai kakinya seolah sedang di nilai oleh calon mertua.

"Jen kenalin, temen kelas gue. Jovita" Alvin mengamit lengan Joy dan menarik gadis itu mendekat.

"Jennie" Jennie menggenggam tangan dingin milik Joy. Sungguh gadis itu sangat takut.

"Jovita" ucap Joy kelu.

"Oh iya, kenalin nih pacar gue. Theo" Cowok yang dipeluk lengannya itu senyum singkat sumir dan nyaris tidak jelas. "Yang ini namanya Alvin, pacar sahabat baik aku itu lho!" ucap Jennie sembari menekankan kata 'sahabat baik' itu.

Orang KetigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang