10 (M)

17.8K 1.3K 40
                                    

Kening berkerut. Tangan bertumpu pada dahi. Memori berkelut dalam pikiran.

Hoseok masih memikirkan pria tua yang mengaku jika Yoongi adalah anaknya. Sekelebat memori pun kembali menghantam kepalanya. Dimana dihari dengan cuaca yang sama Yoongi datang dan merelakan tubuhnya untuk pekerjaan yang hina.

"Aku harus menelfon Yoongi hyung mengenai ini."

Ia mengambil ponsel yang terletak di ujung meja dan mulai mencari nomor Yoongi. Sudah menyambungkan namun masih tidak ada jawaban. Hoseok hanya melakukan panggilan sekali karena takut mengganggu namja manis itu.

"Tumben dia tidak mengangkat ponselnya." gumam Hoseok.

Sebenarnya dia tidak ingin terlibat untuk masalah Yoongi ini. Namun, hubungan teman menyadarkannya. Kalau bukan dia siapa lagi yang akan membantu Yoongi.

Kalau kalian pikir itu Jimin, kalian lupa? Dia bajingan.

"Pria berengsek itu.. aku tidak bisa jamin dia membantu Yoongi. Yang dia inginkan hanyalah kenikmatan saja. Shit.."

Hoseok berdiri dan mengambil kunci mobilnya. Hanya untuk memastikan Yoongi berada di apartemennya. Setelah membuka pintu mobil, keningnya kembi berkerut melihat Namja yang berdiri di depan Studionya.

Namja itu menggunakan jacket hitam dan topi hitam. Cukup membuat Hoseok berpikir Namja itu adalah pencuri. Dengan sekali gerakan Hoseok membanting pintu mobilnya dan jalan mendekati namja itu. Namja itu nampak terkejut.

"Jangan lari atau aku akan membuat wajahmu hancur!"

Gertakan itu membuat namja tadi menghentikan langkahnya. Ia berbalik dan mengeratkam topinya. Sehingga yang Hoseok lihat hanyalah bagian hidung dan bibir namja itu.

"Kenapa kau berdiri dengan gelagat mencurigakan seperti itu di depan studio ku,,?"

"Aku hanya mencari seseorang,,"

"Siapapun itu,, aku yakin dia tidak ada disini. Kau tahu kan seperti apa tempat ini,,?"

"Min Yoongi."

Terbalik, kini Hoseok yang terkejut namun ia tetap curiga.

"Apa itu nama orang yang kau cari,,? Dia tidak ada dis---"

Sebuah foto membungkam bibir Hoseok.

"Bajingan,, dimana kau mendapatkan foto itu?"

"Dimana Min Yoongi..?" nada namja itu terdengar lantang.

"Kau pikir aku akan memberimu informasi,,? In you dreams, bro!"

Hoseok melangkah pergi namun sebelum ia sampai satu tarikan berhasil membuat tubuhnya berbalik dan pukulan panas menghantam pipinya.

Hoseok tersenyum remeh dan membalas bogem itu tepat ke arah mata namja tadi.

~ ~ ~ ~

"nmphh-- mmhh--"

Melodi indah itu terus terdengar dari arah kamar. Yup, Yoongi melantunkan desahannya hampir 1 jam. Dimanakah sang dominan?

Tepat di depan submissive yang tangannya terikat di ujung ranjang dengan vibrator yang berada di hole-nya. Anggap saja sekarang, Jimin tengah menikmati film blue secara Live.

Jimin kembali menghisap batang tembakaunya dan membiarkan asap itu memenuhi ruangan.

Wajah memerah.

Panas.

Bergairah.

Ingin merasakan kenikmatan yang lebih.

Master Jim ? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang