14 (-M)

13.5K 1.1K 60
                                    

BRAK!


"Park Jimin! Apa yang eomma ajarkan tentang sopan santun,,? Mana sopan santun mu di depan tunangan mu, Naeun,,? Memalukan sekali!" celoteh nyonya Park.

Jimin tidak memedulikan itu dan dengan langkah cepat ia mendekati Naeun dan langsung memegang kasar lengan yeoja itu.

"Ah! Sakit oppa!" bukan main memang sakit. Baru pertama kalinya Jimin kasar dengannya.

"Keluar dari apartemen ku! Hanya karena kau teman kecilku bukan berarti kau bisa seenaknya!"

"Lepaskan Naeun, Jimin!!"

Rahang Jimin mengeras. Amarah meluap di kepalanya. Dengan lebih kasar Jimin melepas genggamannya dari lengan Naeun. Irene, Taehyung, dan juga Bambam berada disana. Tak ada yang bisa melawan Jimin jika dia sudah emosi.

"Siapa yang menyuruh mu untuk kembali ke seoul,,?" tanya Jimin pada nyokap park.
"M-mwo,,? Jimin! Aku ini eomma-"

"KAU HANYALAH WANITA MURAHAN YANG MEMIKAT HATI APPAKU! Ingat ini-- aku bukanlah appa ku. Jika aku melihat wajahmu lagi, aku tidak akan segan-segan mengakhiri hidupmu saat itu juga. Bahkan umurmu yang 47 itu akan berakhir malam ini kalau kau mau!"

Ancaman itu berhasil membuat wanita itu terdiam. Jimin tidak pernah main-main dengan yang dia ucapkan. Bahkan Naeun, sahabat kecil Jimin itu sekarang menjadi ketakutan. Nyonya Park dengan diam mengambil tas nya dan menggandeng Naeun untuk keluar dari apartemen.

Setelah keduanya keluar barulah Irene, Taehyung, dan Bambam menghampiri Jimin. Bambam mengelus pundak Jimin bermaksud menenangkan namja itu.

"Jimin-ah, kau tidak sendiri. Ada kami jika dua wanita itu mengganggu kehidupanmu." ujar Irene.

"Ne hyung. Kami ada di sisimu."

Jimin hanya mengangguk perlahan. Matanya menatap Taehyung yang terdiam di depannya.

"Tae, aku tahu kau marah denganku soal Jungkook. Percayalah, aku dengan Jungkook tidak ada hubungan apa-apa. Dan Jungkook-- dia hanya belum bisa melepasku saja."

"Arra, aku juga tidak membenci mu. Aku rasa ini hanya masalah waktu saja, aku akan membuat Jungkook mencintai ku." kata Taehyung diakhiri dengan senyuman tipisnya.

Irene tersenyum kecil melihat Taehyung dan Jimin yang sudah akur kembali. Tiba-tiba, Irene teringat sesuatu. 

"Ah Jimin sebelum kesini kau darimana saja,,?"

Jimin membulatkan matanya dan teringat dengan Yoongi.

"Sial! Aku meninggalkan Yoongi sendiri di apartemennya! Aku pergi dulu!"

Tanpa mendengar respon dari Irene, Jimin langsung mengambil kunci mobilnya dan menuju apartemen Yoongi.

~ ~ ~ ~

Yoongi menghela nafas dan menatap suasana malam kota seoul. Hoseok belum sempat bercerita apapun karena ia tiba-tiba dapat panggilan dari studio-nya.  Entah itu apa.

Yoongi hanya mengenakan celana pendek tidak sampai selutut berwarna putuh dengan kaos lengan panjang berwarna hitam. Ia tidak terlalu suka pakaian dengan warna yang mencolok maka.

Tapi, karena celana sependek itu juga paha mulus itu terekspos.

"Mwoya? Kenapa aku memakai pakaian seperti ini!?  Bagaimana kalau Jimin menerkamku lagi!? Aishh!! Harus ganti!!"  batin Yoongi.

Baru saja ia ingin mengganti pakaiannya bel apartemennya sudah bunyi. Yoongi tiba-tiba menjadi gugup. Ia merapikan sedikit rambutnya dan membukakan pintu.

Master Jim ? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang