9 (M)

19K 1.5K 158
                                    

- 2 minggu kemudian -

Yoongi menatap tempat bekal yang masih tersusun rapi di ranjangnya. Yup, hari ini dia sudah diperbolehkan untuk pulang.

"Yoongi, kau sudah ingin pulang,,?" sumber suara itu berasal dari Mark. Yoongi berjalan mendekati Mark dan tersenyum.

"Um, sepertinya, mianhae aku tidak bisa lama disini bersamamu." Yoongi merasa sedih karena meninggalkan Mark sendiri. Sebenarnya tidak sendiri, ada satu namja bernama Jongin disampingnya. Namun namja itu hanya diam, diam, dan diam.

Bahkan Yoongi berfikir kalau Jongin itu bisu. 

"Gwenchana, aku sudah terbiasa sendiri. Ah! Jangan lupa mengunjungi ku nanti!" ujar Mark sambil menggenggam tangan Yoongi. Yoongi mengangguk namun tentu saja Mark tidak melihatnya.

Selanjutnya, ia menatap Jongin.

"Apa aku harus pamitan? Tapi, kalau dia tidak menggubris ku bagaimana? Kan aku jadinya malah bicara sendiri."  racau Yoongi dalam hatinya. Dengan ragu ia mendekati Jongin. Tatapan mereka sempat bertemu namun setelah itu Jongin mengabaikannya.

"Um, aku akan pulang. Semoga kau cepat sembuh." ujar Yoongi pelan dan karena tak ada jawaban ia akhirnya berbalik dan melangkahkan kakinya menuju pintu.

Tepat setelah pintu itu tertutup yang terjadi selanjutnya adalah . . .

Mark membuka perban di matanya dan Jongin bangun dari tidurnya.

"Aishh! Mataku sakit memakai perban ini! Aw! Alisku!" keluh Mark.

"Masih mending, aku? Bahkan Irene melarangku untuk bicara dengan Yoongi. 2 minggu! Oke! Aku tidak pernah berbicara selama 2 minggu!!" Jongin atau yang akrab disapa Kai itu melepas perban yang berada di bahunya.

Mark nampak berpikir, "Yoongi sudah pulang, bukankah kita harus memastikannga agar sampai dengan selamat,,?" tanya Mark.

"Benar juga. Yah sudah, kita mengikutinya saja."

Setelah beres-beres sedikit keduanya pun beranjak dari tempat tidur untuk membuka pintu.

Dan hal yang tak terduga terjadi...

Sebelum Mark membuka pintu, pintu itu sudah duluan dibuka oleh Yoongi.

Cklek

"Aku sampai lupa sapu tan-- mwoya? Mark? Jongin!? Kalian!?"








"..fck.."  - Mark & Jongin

~ ~ ~ ~

Setelah marah-marah yang terjadi selanjutnya adalah Mark dan Kai yang duduk sambil mengangkat kedua tangannya ke depan Yoongi. Seperti anak kecil yang ketahuan mencuri mangga lalu di hukum.

Yoongi menghela nafas kemudian menatap keduanya dengan tajam.

"Akting yang bagus. Kalian pantas mendapatkan piala untuk itu." ujar Yoongi sadis.

"M-maafkan kami. Lagipula kami hanya disuruh." ujar Mark dengan nada menyesal. Lain hal nya dengan Kai, Kai merasa malu di depan Yoongi.

"Apa benar si byuntae- ah ani, Jimin yang menyuruh kalian berdua,,?" tanya Yoongi.

Mark hanya menganggukkan kepalanya.

Yoongi kembali bingung dan tanpa memedulikan yang terjadi di depannya Yoongi langsung saja pergi dari tempat itu.

~ ~ ~ ~

Yoongi melangkah di koridor rumah sakit yang sedang sepi. Bayangan tentang pertemuannya dengan Jimin terputar di otaknya.

Master Jim ? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang