31 (M)

12.5K 939 139
                                    

Karena mengerti dengan keadaan Boyoung dan Jihoon memutuskan untuk pamit dan meninggalkan Jimin bersama Yoongi. Sekarang 1 rumah itu sudah pas layaknya sebuah keluarga lengkap.

Si kembar masih tertidur sedangkan Yoongi dan Jimin sedang asik berkutat di dapur untuk menyiapkan makan malam. Mata sipit Yoongi sesekali melirik ke arah Jimin yang fokus membuat nasi goreng kimchi.

Yoongi tidak tahu kenapa dirinya masih saja malu setiap ditatap balik oleh Jimin. Tatapan Jimin begitu dalam dan hangat. Yoongi menyukainya, apalagi saat kedua mata itu ikut tersenyum. Oh~  benar-benar tampan.

"Sugar, coba kau cicipi ini. Aku takut ada yang kurang." 

Jimin perlahan menyuapi Yoongi satu sendok masakannya. Lama namja putih itu terdiam dan setelahnya mengangguk.

"Hm, ini enak. Aku baru tahu kau bisa memasak Jim."  Ujar Yoongi. Jimin kembali mengaduk nasi gorengnya.

"Aku belajar memasak selama 2 tahun ini. Alasannya mudah saja, aku tidak ingin memakan masakan selain masakanmu. Karena itu aku belajar sendiri saja. Yah- kalaupun ada yang mendadak aku akan makan di restoran." 

Senang.

Perutnya di kelilingi kupu-kupu sekarang. Yoongi yakin pipinya sudah sangat memerah saat ini.

Park Jimin, terlihat begitu tampan hanya dengan balutan kaos lengan panjang berwarna hitam yang bagian lengannya di gulung hingga siku. Rambut berwarna orange memberi kesan tampan Jimin semakin bertambah. Dan jangan lupakan celemek berwarna merah milik Yoongi yang dia kenakan saat ini. 

"Aku tahu kau sedang memandang ku. Kalau begini aku akan salah tingkah sayang."  Ujar Jimin santai dan mematikan kompornya. Kemudian tatapan itu beralih ke arah Yoongi yang kaget karena ketahuan menatapnya. 

Jimin mendekat dan memeluk namja yang sedikit lebih pendek darinya. Mencium aroma rambut Yoongi yang tak pernah berubah walau sudah 2 tahun berlalu. Ada tambahan bau stroberi disana dan itu membuat kesan manis untuk Yoongi semakin bertambah. 

"Ehm,, Jim?"

"Hm..?"

Hanya sebuah deheman saja Yoongi gugupnya bukan main. Jantungnya berdetak kencang dan Jimin tahu itu. Sedikit jahil Jimin mengeratkan pelukannya. Yoongi hanya terdiam.

"Sialan! Kenapa rasanya kaku sekali!? Padahal aku dan Jimin bukan pasangan yang baru jadian..!"  Batin Yoongi kesal. Tak lama Yoongi melepas pelukan itu dan mendapati tatapan bingung dari Jimin.

"A--anu,, sebentar lagi makan malam. Kita harus menyiapkan semuanya sebelum Youngji dan Minji bangun."


Jimin tersenyum, "Anak kita Yoon. Baiklah, kau buatkan mereka susu dan aku akan menyiapkan makan malam untuk kita berdua." 




















"Ya Tuhan! Jimin akan membunuhku perlahan jika dia bertingkah romantis seperti ini terus..!!!!" - Myg

• • • •


Tak ada lemparan botol ataupun teriakan Minji yang begitu mengganggu. Yoongi menatap heran dengan si kembar yang begitu tenang. Keduanya hanya saling bercanda kecil dan tak ada pukulan seperti biasanya. 

"Aneh."

"Ada apa..?" 

"Youngji dan Minji terlihat akur sekali."

"Memangnya kenapa..? Apa mereka biasanya---"

"Yah, selalu. Bahkan Minji biasanya tiba-tiba akan teriak di telinga hyung nya dan berakhir jidatnya yang memerah karena kena pukulan."

Master Jim ? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang