17

6.5K 927 44
                                    

3 hari tanpa kabar.

Park Jimin menghilang layaknya bayangan.

Dan selama 3 hari itu Yoongi menangis tak hentinya dan hanya Eunji yang setia menemani Yoongi di apartemennya. Eunji menghela nafas, Yoongi sedang sakit dan tidak ingin makan. Dia tidak tahu harus bagaimana lagi. Eunji melirik arlojinya dan ternyata sudah hampir tengah malam. Dia harus pulang.

Eunji merapikan selimut Yoongi dan memandang namja pucat yang sedang tidur itu.

"Aku tidak akan lelah menjagamu Oppa. Aku menyayangi Oppa."  Ujarnya dengan nada pelan. Rasa sayang yang ditunjukkan oleh Eunji ke Yoongi hanya sebatas kakak dan adik saja. Sebelum pergi, Eunji menulis note kecil dan menempelkannya di meja Yoongi.

Setelah itu Eunji pun keluar dari apartemen Yoongi.

Yoongi tidak tidur dia hanya sedang menutup mata. Terbesit rasa bahagia di dadanya sadar ternyata masih ada yang menyayanginya. Dengan pelan Yoongi berbalik dan mengambil note yang berada di atas meja.

["Oppa! Aku sudah membuatkanmu sup. Dihabiskan ne. Setelah itu istirahat. Aku akan mengunjungi oppa lagi besok. Begitu seterusnya sampai oppa sembuh. "]



Yoongi tersenyum kecil dan menaruh note itu di kotak kecil miliknya. Kepalanya masih sangat sakit dan pusing. Sakit sekali sampai rasanya dia ingin menghantamkan kepalanya di tembok. Yoongi meraih ponselnya dan tak ada satupun balasan pesan yang masuk dari kekasihnya.

"Dimana kau Park Jimin Pabbo!" 

Yoongi melempar ponselnya dan kembali menangis. Tidak tahu harus bagaimana lagi saat ini. Bahkan Yoongi bisa merasakan air matanya sudah kering. 3 hari menangis tanpa henti membuatnya lelah.

Dia hanya butuh kabar dari Jimin.

Itu saja.

Hingga satu suara mengagetkannya. Dari ponselnya. Yoongi dengan cepat mengeceknya dan ada satu pesan dari seseorang yang sejak lama ia tunggu.

From : Jiminnie❤

"Maaf,,"



Baru saja ia ingin membalas pesan itu ada satu panggilan yang masuk. Telfon dari Park Jimin. Yoongi membiarkan telfon itu sebentar dan kemudian mengangkatnya.

Hening. Yoongi bisa mendengar deru nafas namja yang ia cintai.

"Hyung,,"

Suara itu dia benar benar merindukannya.

"Aku ingin bertemu denganmu,,"

"Untuk apa ? Bukannya kau sudah melupakan ku ?" 

Kedunya berbicara dengan suara serak. Sepertinya Park Jimin juga sudah menangisinya.

"Aku tidak mau bertemu denganmu sampai kau bilang kau merindukan ku."
























"Aku merindukan mu. Sangat,,"

~ ~ ~ ~

"Maaf,,"

Yoongi menatap nanar namja yang sudah berdiri di depan pintunya. Jimin berpenampilan sangat berantakan. Wajah pucat, mata yang bengkak, rambut yang berantakan, bibirnya juga pucat.  Tangan Yoongi terulur mengelus pipi kekasihnya.

Master Jim ? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang