[ Flashback ]
"Dasar aneh! Kulitmu putih dan pucat! Kau mayat atau manusia,,?"
Anak kecil itu tak mampu melawan karena tubuhnya dikelilingi teman sebayanya yang tentunya tubuhnya lebih besar dari dirinya. Tubuh kecilnya bergetar hebat saat mendapat satu tinjuan di perutnya.
Tubuh Yoongi jatuh dan dengan kedua lengannya ia melindungi wajahnya. Yoongi menutup matanya dengan rapat dan menunggu tendangan selanjutnya.
"Oi! Apa yang kalian lakukan padanya,,?"
Yoongi terkejut begitu melihat satu anak yang sedang menatap mereka dari atas pohon sambil menggigit buah apel. Baru kali ini Yoongi melihatnya. Anak itu dengan gesit langsung loncat dan tetap menyantap buah apelnya. Satu tangannya masuk ke dalam kantong celana.
"Kalian menyakitinya.." Ujar anak itu.
"Bukan urusanmu! Dasar anak baru, apa kau ingin ikut babak belur sepertinya,,?" Ketus anak yang tadi meninju perut Yoongi.
Yang disebut anak baru itu hanya menatap dengan tajam. Dan saat gigitan apel terakhir dia tidak menelannya justru meludahkan tepat di wajah salah satu yang membully Yoongi.
"Yak! Apa-apaan kau,,!?"
"Anggap saja kita impas. Kau memukulinya dan aku meludah di wajahmu. Sama-sama berat kan? Sekarang tinggalkan dia dan jangan mengganggunya lagi, atau aku akan menghabis kalian satu per satu."
Tatapannya sangat tajam hingga rasanya bisa menusuk seseorang. Yang memukuli Yoongi tadi entah kenapa langsung ketakutan dan menurut untuk pergi. Yoongi masih terbaring dan memegangi perutnya yang terasa sakit. Anak itu merendahkan tubuhnya dan menatap Yoongi.
"Aku akan membantumu berdiri,,"
Dia pun membantu Yoongi untuk berdiri dan merangkulnya sampai ke depan kedai kecil disana. Tepat di depan kedai itu ada toko kecil dan anak tadi membeli plester untuk menutup luka di pipi Yoongi.
Yoongi hanya terdiam melihat perlakuan anak di depannya yang begitu baik. Padahal baru saja ketemu.
"Kau, bukan dari sini,,?" Yoongi memberanikan dirinya untuk bertanya.
"Hu'um. Aku dari Busan." Jawab anak itu. Kemudian keduanya terdiam lagi. Entah kenapa Yoongi merasa aneh dengan situasi saat ini. Ia meremas ujung bajunya kuat.
Anak tadi menatap Yoongi yang sedang gelisah.
"Gwenchana,,? Kau masih takut di ganggu dengan mereka ?"
"Ah,, itu--"
"Kau ini namja. Beranikan dirimu. Jangan mau ditindas seperti itu!"
Tatapan keduanya saling bertemu. Dan saat itu juga Yoongi sadar kalau pipi anak di depannya ini lebih berisi dari pipinya. Matanya sipit namun memiliki tatapan tajam, bibirnya tebal, dan hidungnya tidak terlalu mancung, namun tampan.
Yoongi menggelengkan kepalanya menyadari apa yang baru saja dia pikirkan tentang anak di depannya itu. Yoongi menundukkan kepalanya merasakan pipinya memanas.
"Aku baru 2 hari disini dan tidak memiliki teman. Kau mau menemaniku,,?" Ajak anak itu.
"T-tentu,,"
Anak itu tersenyum manis. Dan Yoongi semakin jamin pipinya merah karena anak di depannya ini tersenyum begitu tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Master Jim ? [END]
FanfictionMATURE CONTENT!!!! 18+!!!! Bertemu di tempat yang tidak seharusnya membuat Park Jimin-- pria yang dulunya normal menjadi Gay hanya karena melihat namja manis yang dia tidak kenal. Jimin dengan usahanya akan melakukan apa saja agar si manis itu menj...