34

5.6K 840 131
                                    

Pria tua bermarga Park itu menatap beberapa berkas dari perusahaan yang mempunyai investasi dengan perusahaannya. Berangsur 15 menit sekretarisnya datang bersama pria yang begitu ia kenal.

"Presdir Min telah datang, Tuan."   Ucap wanita itu dan berjalan keluar dari ruangan.

"Tumben sekali kau memanggilku, Daehyun."

"Aku memanggil karena ingin membicarakan perihal Jimin dan juga Yoongi. Kita tak bisa membiarkan mereka seperti itu terus. Harus ada ikatan yang serius."  Ujar Daehyun. Daehyun kemudian mempersilakan Siwon untuk duduk di sofa kantornya.

Keduanya mulai membicarakan perihal pernikahan untuk kedua anaknya. Biasanya yang rempong saat hal seperti ini adalah sosok istri, tapi kali ini malah kebalik.

"Apa 1000 undangan cukup..?"

"Mereka bukan artis. Tidak perlu terlalu mewah, Dae."

"Ah, harus mewah tentunya. Aku ingin pernikahan mereka dapat diingat oleh semua orang." 

Pria dengan dimple itu terkekeh, "Pamer seperti biasanya, hm." 

"Kkk~  kau seperti tidak mengenalku saja. Sebenarnya aku cukup kecewa dengan Jimin yang melamar Yoongi di ranjang rumah sakit. Demi apa-- tidak ada romantisnya sama sekali."  Keluh Daehyun mengingat cerita Boyoung yang mengatakan Jimin melamar Yoongi di rumah sakit.

"Hahahah! Tidak perlu khawatir seperti itu. Yang terpenting adalah bagaimana seorang Park Jimin tulus menyatakan perasaannya. Toh, Yoongi juga tak mempermasalahan lamaran yang tiba-tiba itu."

Keduanya saling menatap dan saling melemparkan senyuman.


"Penculikan kembali menggemparkan masyarakat London malam tadi. Dilaporkan dari sana seorang pria mengaku melihat sang penculik menyeret dua pria lainnya. Polisi tidak bisa menemukan bukti apapun untuk kasus ini. Kami mohon untuk---"





Wanita cantik berceloteh tentang bagaimana hebohnya kasus penculikan yang terjadi di London. Daehyun mematikan Tv dan menghela nafas.

"Aku rasa waktunya untuk membawa Jimin dan Yoongi kembali ke Seoul. Ku dengar penculikan itu tak jauh dari rumah anakku. Terlebih lagi kehadiran si kembar, mereka harus segera pulang."  Jelas Siwon.

"Tentu, mereka harus segera pulang."





• • • •





Jimin merasa sangat bersemangat kali ini karena hari ini juga dia sudah di perbolehkan pulang dan juga perban di kepalanya sudah tidak ada. Youngji dan Minji sudah berada di mobil bersama Boyoung. Sedangkan Yoongi masih sibuk membereskan pakaian Jimin. 

Jimin ?

Menatap kekasih-- calon istrinya itu dari belakang.

Sebenarnya lebih tepat dikatakan menahan-hasrat-agar-tidak-meniduri-si-calon-istri. 


Jimin mati-matian bergelut dengan bagian bawahnya saat ini yang sudah tidak tahan ingin ke sarangnya. Oh ayolah! Dari semua pakaian..

Kenapa Yoongi harus memakai kemeja berwarna pink-baby blue seperti itu. Ditambah lagi celana jeans yang super ketat itu berhasil mencetak sempurna bentuk bokong kekasihnya.

"Aish! Tahan Jim, tahan. Sebentar lagi, sebentar lagi."   



Jimin mengepalkan tangannya dan menghela nafas. Begitu terus sampai tidak sadar jika ada Taehyung dan Hoseok yang mengintrupsi kegiatan Yoongi disana. 

Master Jim ? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang