1.Terjebak Hujan Hari Rabu

175 11 0
                                    

"Gey,gue mau laporan!si Aris sama temen temen nya bikin ulah lagi tuh."

Siang itu keadaan kelas tidak terlalu ramai,semua menggunakan waktu istirahat dengan mengisi perut di kantin sekolah yang terletak di lantai dua.Geyna mengusap wajah gusar siang ini saja sudah ada 3 orang yang memberi laporan padanya.

"Tentang genitin cewek juga?." Tebaknya.

"Bukan cuman cewek sekolahan kita aja,tuh di gerbang dia sama geng gong nya itu lagi godain cewek sekolahan lain,kan malu maluin." Sekali lagi nafas malas terhembus begitu saja,Geyna sudah lelah menghadapi kasus lelaki yang tidak ada kapoknya itu.

"Dia nggak bisa di bilangin kalo bukan sama lo,lo juga kan ketua osis dan udah dapet wewenang dari BP mau ngapain aja sama anak itu,supaya mereka kapok."

"Tapi mereka nggak ada kapok kapok nya!lama lama gue males banget ngadepin cowok yang satu itu." Kesalnya sambil mengambil langkah cepat untuk mengampiri sekumpulan anak nakal yang sedang berjejer di depan sekolah dengan santainya sambil menyenderkan punggung di pagar sekolah.

"Tutup aja gerbangnya pak!." Teriaknya lantang sambil menutup gerbang sekolah yang tadi terbuka di bantu satpam penjaga sekolah."Kunci sekalian!."

"Eehhh apa apaan ini Gey?." Sekumpulan anak laki laki remaja itu langsung mengerubungi pintu gerbang.

"Lo yang apa apaan?,nggak ada kapok kapoknya yah kalian, heran gue." Amuknya kesal pada 5 orang lelaki yang memasang wajah memelas sambil merengek minta di bukankan gerbang.

Salah satu dari mereka tersenyum,mencoba trik andalan nya. "Gey,lo kan cantik nih,udah cantik manis nya kebangetan, apalagi lesung pipi lo aduhh adem banget gue liatnya .."

"Baru nyadar lo?." Potongnya cepat. "Ya udah sekarang bukain pintunya yah." Kata lelaki jangkung itu sambil menyatukan kedua tangannya sebagai gambaran permintaan maaf.

"Modus,muji itu yang ikhlas!" Cerca nya,lelaki tadi hanya cengengesan,jari tengah dan telunjuk kedua tangannya membentuk huruf V secara bersamaan. "Rion bantuin napa!."

"Sabar yan!,ini gue juga lagi mikir."

"Gey,coba aja lo nggak galak gue pasti jatuh hati dah sama lo." Dion yang berdiri di samping kembarannya itu ikut bersuara keras mengikuti gaya Geyna yang terhalang pagar sekolah.

"Gue galak juga milih milih,sorry yah." Geyna hampir saja akan beranjak pergi kalo saja panggilan dari suara berat itu tidak berhasil menghentikan langkahnya. "Gey,lo tega liat kita- kita ketinggalan pelajaran?Jahat banget sih lo."

Geyna kembali menghela nafas malas ia kemudian berbalik dan membulatkan matanya dengan sempurna . "Gue minta pulang sekolah tunggu di lapangan!." Ia menatap ganas wajah-wajah memelas dari remaja-remaja nakal di depannya.

"Buka pak gerbangnya!."

Teriakan girang langsung memekakan telinga. Kelimanya langsung masuk dan berbaris. "Eit,mau kemana lo?,siniin kunci motor lo!."

"Loh mau ngapain?"

"Ya udah nggak usah masuk aja sampe pulang nanti!." Tanpa memberi penjelasan untuk apa,Geyna langsung mendorong dorong dada bidang Aris yang ada di depannya,sampai kemudian Lengan kekar lelaki itu menghentikan pergerakannya.

Mata mereka bertemu pada titik yang sama,percayalah Geyna merasakan jantungnya berdebar kencang namun,sesaat kemudian ia mencoba menormalkannya kembali sambil melepas genggaman lengan Aris.

"Mana?."

Dengan terpaksa Aris memberikan kunci motornya pada ketua osis galak yang juga meminta hal yang sama pada teman-teman nya. "Awas kalo kalian kabur,kunci motor kalian nggak bakalan balik lagi!." Ucapnya kejam.

Aris&Geyna "Tanpa Alasan" (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang