Sorry buat typo nya.Happy reading. Jangan lupa vote nya.
_____
Minggu pagi ini Alana dan Geyna sengaja meluangkan waktu bersama sama untuk pergi ke salah satu toko buku."Mampir kafe bentar yah gue mau ketemu seseorang"Alana hanya mengangguk kemudian tatapannya langsung fokus pada salah satu buku yang tadi di belinya,sementara Geyna fokus menyetir.
Beberapa menit kemudian mobil Geyna berhasil terparkir rapi di kafe tempat tujuannya."Sonya"Panggil Geyna pada salah satu pelanggan yang duduk di bagian paling pojok.
"Siapa Gey?"Bisik Alana yang tak mendapat jawaban sama sekali dari Geyna yang sudah mendahuluinya.
"Ini Alana temen gue,Alana ini Sonya cewek yang udah nyelamatin gue"Alana dan Sonya bersalaman sambil memperkenalkan nama masing masing.
"Jadi,kenapa lo mau ketemu gue?"Sonya membenarkan posisi duduknya,setelah kejadian 3 hari yang lalu ini pertama kalinya lagi Ia melihat Geyna."Gue mau minta maaf"katanya tulus.
"Kenapa lo minta maaf?"
Sonya menarik nafas panjang sebelum menjawab pertanyaan Geyna."Atas nama Revan gue minta maaf."Lagi Geyna di buat bingung dengan ucapan Sonya barusan.
"Kenapa lo yang harus minta maaf?"
"Gue yakin Revan nggak akan bisa minta maaf sama lo,karena itu gue yang minta maaf atas nama Revan.Sorry atas perlakuan brengsek nya malam itu,gue nggak minta lo maafin dia tapi setidaknya permintaan maaf gue bisa membuat rasa bersalah gue berkurang"Ucap Sonya panjang lebar.
"Apa yang ngebuat lo merasa bersalah?"
"Karena gue udah biarin Revan berhasil melakukan hal yang nggak pernah gue pikirin sebelumnya sama lo."
"Lo udah tau rencana Revan sebelumnya?"
"Iya karena itu gue ingetin lo waktu itu,tapi sumpah demi apapun Gey gue nggak tau kalo Revan bakal senekat ini"Geyna menatap Sonya yang menundukkan kepalanya.Ia teringat pada kejadian di halte bus tempat ia pertama kali bertemu dengan Sonya."Lo deket sama Revan?"
Sonya menatap Geyna dalam lurus ke dalam manik hitam milik Geyna."Gue pacarnya Revan"Alana menatap Geyna yang juga menatapnya kaget.
"Sonya.."
Sonya tertawa miris."Gue emang bodoh,hampir 2 tahun gue pacaran sama Revan dan selama itu juga gue nggak bisa ngebuang sifat buruknya."
"Bukan itu maksud gue,gue bener bener nggak tau son,gue minta maaf."
"Lo nggak salah Gey, lo bukan orang pertama yang Revan mainin buat ngancurin Aris tapi untuk kali ini dia bener bener keterlaluan,gue minta maaf Gey"Geyna menggelengkan kepalanya pelan.
"Kenapa lo masih mau sama Revan?"Tatapan sonya dan Geyna langsung beralih pada Alana yang sedari tadi diam saja.
"Karena gue bodoh,kalo kalian pikir Revan bukan cowok yang baik kalian benar dan gue setuju.Tapi gue punya alasan kenapa gue masih tetap bertahan sampai sekarang."
"Sonya gue percaya lo adalah cewek baik baik,dan gue harap lo bisa ngerubah Revan"
"Gue akan berusaha Gey"Katanya pada Geyna yang mengangguk setuju."Lo adalah cewek paling tegar yang pernah gue temui,gilaa..hati lo terbuat dari apa?Lo tau Revan berkhianat tapi lo masih tetep bertahan sama dia"Alana menatap kagum ke arah Sonya.
"Gue nggak setegar kelihatannya kok."
"Gue harus pergi,sampai jumpa lagi Gey.Gue harap urusan lo sama Revan selesai,salam dari gue buat Aris"lanjut Sonya.Geyna mengangguk kemudian membiarkan Sonya pergi.
"Sonya kenal Aris?"Geyna mengangkat bahunya kemudian menyesap kopi yang baru saja datang.
"Gey..makasih yah,mampir dulu nggak lo?"
"Nggak perlu,udah sana siap siap bukannya mau ketemu sama Rion?"Alana tersenyum malu sambil memegang kedua pipinya yang memerah."Ya udah hati hati yah Gey"Geyna mengangguk kemudian melajukan mobilnya meninggalkan kediaman Alana.
Tatapannya beralih dari jalanan ke motor Aris yang baru saja melewati mobilnya,Geyna menghentkan mobilnya untuk menarik napasnya sejenak sambil tetap menatap lurus ke depan menatap motor Aris hingga hilang dalam penglihatannya.
Ia mengusap dadanya yang tiba tiba terasa nyeri entahlah melihat Aris semakin dekat dengan Almera sejak awal membuat Geyna merasa tak terima,mungkinkah ia cemburu?.Benarkah ia jatuh hati pada lelaki yang tanpa sadar selalu ada untuknya?.Geyna tak peduli tentang itu,sekarang yang ia pikirkan Apakah Aris akan membawa Almera ke rumahnya lagi?.
"Ngapain lo disini?"Aris menghampiri mobil Geyna yang lagi lagi refleks berhenti tepat di depan gerbang rumah Geyna."Ketemu lo"Kali ini Geyna tak menjawab ia fokus memasukan mobilnya ke dalam pekarangan rumah.
"Bukannya lo lagi sama Almera?"
"Lo liat?"
"Menurut lo?"Ketusnya yang malah di balas senyuman manis oleh Aris."Lo masih aja galak"
"Kenapa?"
"Gue suka"Oke untuk kali ini tatapan Geyna berubah gugup,Aris membenarkan posisi duduknya jadi menghadap Geyna."Udah sana pergi"Usirnya terang terangan.
"Lo ngusir gue?"
"Iya,kenapa?"
"Gue tamu loh,tamu adalah raja"
"Itu nggak berlaku buat lo"
"Iya karena yang berlaku yaitu lo adalah babunya gue"
"Apa??Sialan lo"Geyna memukul lengan Aris yang ada di atas meja keras berulang kali membuat si empunya mengaduh kesakitan."Dasar Galak"Umpat Aris.
"Tapi gue suka"Lanjutnya,lagi lagi membuat Geyna merasa gugup.
"Semerdeka lo aja,orang gila mah bebas,udah sana pergi"Geyna menarik Aris agar berdiri kemudian mendorong dorong dada laki laki itu untuk membuatnya pergi.
"Iya iya gue pergi,gue titip pesan"
"Apaan?"
"Jangan lupa habis makan minum"
"Pergi nggak lo?"
"Iya iya ini serius,kalo tidur matanya merem"
"Ariss"Geram Geyna,sesaat sebelum Geyna berbalik lengan Aris berhasil membuat pergerakan gadis itu berhenti."Oke ini serius.Kalo masuk lewat pintu,jangan rindu"
Geyna menatap mata tajam Aris kemudian membiarkan Aris juga menatap matanya."Udah ah jangan lama lama tatap tatapan ntar suka lagi"
"Udah sama pergi!"Setelah mengunci gerbang dan masuk Geyna menyentuh bagian yang di percaya tempat jantungnya yang kini sudah berdetak abnormal,sesekali gadis yang menyenderkan punggungnya ke pintu kamar itu menarik napas panjang.
"Kamu dari mana?di suruh beli minuman lama amat?"
"Macet bun"Alasanya tak masuk akal."Kamu kan jalan,macet dari mananya?"
"Dari pikiran Aris"Kata Aris sambil memanatap Almera yang sudah duduk berdampingan dengan bundanya."Ahh kamu mah,Kasian nih Almera nunggunya lama"
"Sorry Al udah buat nunggu"
"Nggak papa asal lo datang lagi"Kata Almera.
"Duh kayaknya bunda ganggu nih,bunda siapin makanan dulu yah"
"Almera bantu bunda boleh?"
"Boleh nggak Ris?"Tanya Aline yang langsung mendapat anggukan setuju dari Aris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aris&Geyna "Tanpa Alasan" (TAMAT)
Teen FictionCover by :Canva "Gey,coba aja lo nggak galak gue pasti jatuh hati dah sama lo." "Gue galak juga milih milih,sorry yah." ~GEYNA . "Lo kenapa sih suka banget berantem?" "Nggak ada yang suka berantem Gey,cuman di waktu tertentu kita di tuntut buat bera...