11.Hujan saat itu.

26 8 0
                                    

Sejenak Geyna memejamkan matanya,ia sama sekali tak peduli dengan orang orang yang kini ramai berlalu larang di depannya.

"Sorry"Sudah 15 menit berlalu setelah ia memejamkan matanya tadi,seseorang tanpa sengaja menabrak kakinya hingga membuatnya membuka matanya yang sudah merah.Tatapannya lurus menjurus pada gadis yang berdiri di depannya,kemudian setelah membenarkan posisi duduknya Geyna mengangguk sambil tersenyum menampilkan kedua lesung pipinya.

"Nggak papa."Katanya.Untuk sesaat ia meneliti sekitar halte bus yang masih saja ramai,mendung sudah menghiasi langit namun Geyna masih belum ingin beranjak sama sekali di halte bus dekat sekolahnya."Lo Geyna?"

Seseorang yang tadi menabrak kakinya kini sudah duduk di sampingnya dengan santai,Geyna yang merasa bingung langsung tersadar dengan seragam sekolahnya."Iyah,kenapa?Lo kenal gue?"

"Gue cuman tau lo dan gosip lo yang di bicarain di sekolah gue."

"Gosip?"

"Iyah,lo tiba tiba aja terkenal di sekolah sejak lo deket sama Revan"Geyna meneliti setiap inci wajah gadis di depannya.Ia baru sadar kalau baju seragam yang di gunakan gadis di depannya serupa dengan yang Revan pakai.

"Gue cuman mau ngingetin aja,hati-hati sama Revan!"

"Kenapa?"

"Hati hati aja"Geyna menatap bingung ke arah gadis yang kini sudah berdiri."Oh itu bus gue,duluan yah"

Sebelum Geyna mengangguk,gadis itu sudah berlalu pergi terlebih dahulu menaiki bus bersamaan dengan hujan yang jatuh ke bumi.


"Nunggu hujan reda di sini aja yah Al"Aris segera menarik lengan putih milik Almera ke salah satu minimarket pinggir jalan ketika hujan sudah mulai membasahi tubuh keduanya.

Setelah Almera sekolah lagi,Aris semakin lengket dengan dirinya.Ia tak ingin gadis itu terus terusan merasa bersalah."Kursi nya cuman ada satu,lo aja yang duduk"Bisik Almera di sela ia sibuk membereskan rambut nya yang sedikit basah.

Aris dengan senyumnya menarik lengan Almera ke arah kursi yang tersisa di antara kursi kursi lain yang sudah diduduki."Lo aja yang duduk"Katanya lembut.

"Nggak bisa gitu dong,kalo lo nggak duduk gue juga nggak mau duduk"

"Nanti lo pegel."

"Lo juga nanti pegel!"

"Nggak papa.Sekarang lo duduk,nanti kursi nya keburu di duduki orang"

"Ya bagus lah biar kita sama sama nggak duduk"Keukeuh Almera yang kemudian membuat Aris  mendengus."Gue cuman nggak mau enak enakkan duduk disini,sedangkan lo justru menderita karena nggak duduk Ris."Senyum Aris seketika mengembang mendengar alasan jujur dari gadis yang kini berdiri di depannya.

"Kalo gitu kita gantian,sekarang lo dulu yang duduk nanti giliran gue."Berhasil,Almera akhirnya duduk sampai batas waktu yang telah keduanya sepakati.

"Mau minum nggak?"Tawar Aris yang kemudian mendapat anggukan dari Almera.

Langkah Aris terhenti diantara banyaknya minuman kemasan yang sengaja di susun rapih di dalam rak rak,kemudian ia segera membayar minuman kemasannya yang tadi ia ambil.

"Nih"Uluran tangan Aris segera di sambut dengan baik oleh gadis yang kini duduk sendiri."Orang yang tadi duduk disini kemana?"

"Udah pergi."

"Jangan jangan dia pergi gara gara muka lo yang terlalu jutek yah?"Almera hampir tersedak mendengar gurauan Aris."Enak aja"Balasnya galak.

"Sejutek apapun lo keliatannya,gue nggak akan pergi kok!"Aris tersenyum di akhir kalimatnya,yang membuat Almera juga refleks tersenyum."Huh...Gue rasa hujan deras kayak gini,nggak sebentar deh"

"Syukur kalo gitu."Aris menatap Almera bingung."Gue malah berdoa biar hujannya nggak berhenti henti"Kata Almera polos.

"Kenapa?"

"Ya biar gue punya banyak waktu lagi buat bicara sama lo"Jawabnya.

"Gombal"Seru Aris yang kemudian segera mendapat gelengan dari Almera."Serius Ris, gue nggak gombal"

"Jangan serius serius nanti pengen wafer."

"Kok wafer?"

"Ya karena laper"

"Yehh kode itu mah"Setelah mengucapkan kalimat itu,Almera segera meneguk minuman kemasannya.

Hujan mulai reda,Aris sudah kembali melajukan motornya membelah jalanan yang tidak seramai biasanya,masih dengan Almera yang kini juga sudah duduk dengan nyaman di atas motornya."Nggak papakan Al?"

"Iyah,santai aja"Suara Almera bersahutan dengan suara motor Aris.

Aris sengaja memelankan laju kendaraannya ketika ia melihat seorang gadis yang ia kenali tengah berjalan santai di atas aspal yang basah.Suara klakson motornya pertanda bahwa ia baru saja melewati gadis itu,Geyna.

Geyna sendiri langung mengusap dada pelan,ia kaget mendengar suara klakson motor yang sengaja dibunyikan berulang ulang."Cowok gila"Umpatnya kesal.

"Tukang modus."Kesalnya lagi,ketika motor Aris berhasil melewatinya.Geyna dengan jelas melihat Almera yang masih saja duduk santai di atas motor yang melaju sedang itu."Ahh...Kenapa ada air disini."Teriaknya semakin kesal ketika kakinya secara tidak sengaja menginjak genangan air.

"Langsung mandi Al,udah itu istirahat"

"Siap"balas Almera ketika ia baru saja turun dari motor Aris tepat di depan rumahnya.Setelah dari mini market Almera tidak langsung di antar pulang oleh Aris.

"Mau mampir?"

"Lain kali aja,sekarang udah sore.Gue langsung aja yah"Dengan terburu buru Aris segera melajukan motornya setelah mendapatkan anggukan dari Almera.

____________________________________

Setelah nulis panjang di part sebelumnya sekarang di part ini sengaja nggak di buat panjang panjang,karena saya khawatir kalian nggak baca semuanya abisnya panjang panjang.

Oke sory buat typo yang masih bertebaran.Jangan lupa tinggalkan jejakmu yah,caranya dengan Vote dan Comment.

By.penulis.

Aris&Geyna "Tanpa Alasan" (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang