19.Jangan Kecewain Gue (END)

39 5 0
                                    

Malam itu udara dingin langsung masuk menusuk kulit pipi Geyna ketika gadis itu melangkah keluar rumah,berulang kali pula tangannya sibuk membereskan rambutnya yang ikut terhempas bersamaan dengan angin yang membelai wajahnya.

"Gue kira lo bercanda!"Katanya jujur,Aris membalikkan badannya untuk berhadapan dengan si gadis galak yang malam itu dengan sengaja menampilkan kedua lesung pipinya ketika bibirnya melengkung.

"Gue pikir lo udah rapih tadi!"

"Kan gue kira lo bercanda!"

"Ya kali gue bercanda"Jawab Aris yang hanya di balas anggukan kepala dari Geyna yang diam diam dalam hati mengaku salah.

"Yuk.Nanti keburu malam"Ajaknya yang sudah lebih dulu menghampiri motor kebanggaan Aris yang masih terparkir rapi di halaman rumahnya."Lo nggak nanya kita mau kemana?"

"Kenapa gue harus nanya?"Geyna malah balik bertanya."Biasanya lo nanya"Kata Aris sekenanya,untuk beberapa saat keduanya sama sama terdiam.Aris menunggu jawaban Geyna sedangkan gadis itu mengangkat bahunya berulang kali.

"Gue percaya kalo lo nggak bakal ngapa-ngapain gue,so terserah lo mau bawa gue kemana"

"Lo yakin gue nggak akan ngapa-ngapain lo Gey?"

"Emang lo bakal ngapain?"

"Kepo.Ayo naik"Aris sudah naik ke atas motor lebih dulu kemudian mempersilahkan Geyna menduduki jok belakang motornya.

Geyna menatap setiap jalanan yang ia lalui,satu kata untuk mengambarkan malam itu.Ramai.Aris bahkan berulang kali menurunkan kecepatan laju motornya karena jalanan yang mulai padat."Makan dulu yah Gey"

"Iya gue juga laper"Diam diam Aris melukiskan senyuman di wajahnya,sayangnya Geyna tak mampu melihat itu."Mau dimana?"

"Terserah"

"Kita ke restoran langganan gue aja"

"Serius restoran?entar kayak waktu itu lagi"Suara tawa Aris beradu dengan suara motornya dan beberapa kendaraan lainnya."Kenapa nggak suka?"

"Gue sih nggak masalah selama makanannya enak.Ayo aja,tapi nggak usah bilang restoran restoran deh!"Lagi Aris hanya tertawa.

Selang beberapa menit Aris menghentikan motornya di sebuah warung makan di pinggir jalan yang ramai pengunjung bahkan hampir setiap sudut dan kursi di dalam warung itu penuh,Geyna bahkan kesulitan mencari tempat untuk duduk menunggu Aris memarkirkan motornya.

"Penuh"Adunya ketika Aris sudah menghampirinya,Aris menatap sekeliling yang memang sesuai dengan ucapan Geyna."Ada satu yang kosong,yuk"Geyna hanya menurut ketika lengannya di tarik pelan oleh Aris untuk menuju salah satu tempat yang Aris maksud.

Satu meja tersisa di bagian paling pinggir tapi baik Geyna maupun Aris sama sama terlihat nyaman walaupun banyak pasang mata yang kini mengarah pada mereka."Banyak yang liatin tuh"

"Iya,suka kali sama lo"Balas Aris."Ya kali cewek suka cewek"

"Eh Aris,udah lama nggak ke sini.Terakhir sama temen temennya sekarang sama siapa ini?"Keduanya langsung menoleh ke arah sumber suara ,seorang laki laki paruh baya pemilik rumah makan ini.

"Eh iya kang.Biasa"

"Kayaknya nggak pernah di bawa ke sini yah?Akang baru liat!"

"Weh iya kang,nanti kalo jadi Aris akan sering ajak dia ke sini"Geyna hanya tersenyum ketika merasa di bicarakan."Oke oke Akang tunggu nanti.Seperti biasa Ris?"

"Iya kang pesen seperti biasa tapi sekarang dua porsi"

"Sering kesini?"Setelah lelaki baru baya itu pamit pergi untuk menyiapkan pesanan Aris tadi Geyna baru bisa bertanya."Namanya juga langganan"

Aris&Geyna "Tanpa Alasan" (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang