14.Gue percaya sama lo

53 10 0
                                    

Geyna menahan suara isak tangisnya,Geyna menoleh menatap Riyan dan Rion yang ada di samping kanan dan kirinya."Mau minum Gey?"Tawar Riyan dengan tatapan khawatir Geyna menggeleng pelan melihat sekeliling klinik yang di dominasi warna putih.

"Gue ngerepotin yah?"Tanyanya ketika menatap infus yang tertancap di tangan kirinya,Rion dan Riyan hanya saling menatap satu sama lain bingung harus menjawab apa."Sorry.."Ucap Geyna lemah.

Setelah 26 menit yang lalu,Geyna sudah terduduk di kasur klinik yang dekat dari klub tempat kejadian tadi.Semua berakhir dengan kedatangan beberapa polisi yang saat itu juga langsung menggiring Aris dan Revan ke dalam mobil.Geyna masih ingat bagaimana tatapan Aris padanya dengan wajah yang di penuhi memar."Geyy..."

Panggil seorang perempuan yang menjadi pengakhir dari kejadian tadi,atau seorang perempuan yang sebenarnya memanggil polisi untuk menghentikan semua nya,atau seorang perempuan yang pernah Geyna temui di halte bus tanpa sengaja.Entahlah semua seperti kebetulan.

"Aris?"Pertanyaan Geyna langsung menuju pada intinya."Dia ditahan entah sampai kapan."Kata perempuan itu pelan.Lagi perasaan bersalah langsung memenuhi hati Geyna.

"Mau kemana Gey?"Pertanyaan Rion tak mendapat jawaban apapun,Geyna melepaskan infus yang tertancap di tangan kirinya.

"Gue mau ketemu Aris"

"Jangan,Aris bilang lo harus pulang.Nyokap lo pasti khawatir"Geyna menoleh pada gadis di depannya kemudian dengan terpaksa Geyna setuju untuk pulang setelah berulang kali di bujuk.

Setelah beberapa menit dalam perjalanan,Riyan dan Rion berhasil mengantar gadis itu dengan selamat."Kalian juga harus pulang,sory udah ngerepotin"

"Nggak papa Gey"

"Sonya lo juga harus pulang,thanks buat semuanya"Geyna menatap gadis di sampingnya yang baru saja memperkenalkan dirinya sendiri."Iya sama sama,jangan terlalu di pikirin Gey!"Geyna mengangguk.

"Aris pasti bakal secepatnya keluar"Geyna tersenyum membalas pelukan sonya,kemudian langkah lemas nya membawa ia masuk ke dalam rumah yang sudah sepi.

Malam itu setelah mandi dan makan Geyna segera masuk ke kamarnya tanpa menjelaskan apapun pada Rayna sang ibu yang sedari tadi menunggunya khawatir.

06.45

Hari itu sekolah tidak libur dan hari itu pula Geyna memutuskan untuk tidak pergi sekolah,bukan karena ia sakit fisik tapi sepertinya psikis nya sedang terluka,walaupun begitu itu tidak sama sekali menghalangi niatnya untuk bertemu Aris hari ini.

Geyna segera turun dari kasurnya,setelah mencuci muka tanpa mandi ia lebih memilih keluar dari kamarnya terlebih dahulu.

"Sudah bangun Gey?"Seperti biasa sapaan Rayna adalah sapaan yang pertama kali Geyna dengar.

"Mamah nggak tau apa yang sebenarnya terjadi sama kamu tadi malam,tapi jangan lupa buat ngunjungin Aris hari ini."Geyna menghampiri sang ibu yang sudah sibuk dengan pekerjaan rumah nya,ia memeluk Rayna dari belakang dengan manja.

"Mamah tau Aris ditahan di kantor polisi?"Rayna mengangguk.

"Mamah nggak berpikiran Aris jahat?"

"Mamah nggak bisa menilai Aris jahat hanya karena sekarang dia ditahan di kantor polisi tanpa tau motif dan alasan dia apa!setiap apapun yang di lakukan seseorang pasti punya alasan termasuk yang di lakukan Aris."

Geyna menatap Rayna yang kini sudah berbalik untuk menghadapnya,baginya Rayna adalah orang yang selalu mengerti tanpa perlu ia jelaskan."Apa mamah nggak berpikir kalo Geyna melakukan hal yang buruk?"Tanyanya lagi.

Aris&Geyna "Tanpa Alasan" (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang