Happy Reading...
vote sebelum membaca!***
"Ish, kenapa sih OSISnya ribet banget, hak dia apa sih milih seenak jidatnya!" gerutu Anti sendiri.
"Ngedumel aja dah lo! Terima aja sih, nasib," tegur Lia teman sebangkunya.
Emosi Anti kini memuncak saat mendengar respon Lia seperti itu, matanya memanas lalu memandang Lia dengan sorot mata tajam. "Heh! Lo pikir jadi pengurus kelas enak? Jadi budak gitu, amit-amit!"
Lia terkejut bukan main, "ya elah, lo mah negatif aja pikirannya. Harusnya lo banggalah dipilih jadi wakil, kan bagus berarti lo dipercaya."
Anti mendelik, "lo pasti tadi milih gue kan?!" tanyanya dengan sorot mata curiga.
Lia memamerkan sederet gigi putihnya lalu mengalihkan pandangannya dari wajah Anti.
"Sialan lo!" kini suara Anti terdengar jelas dan keras di ruangan ini, seluruh mata menatap Anti dengan heran.
Anti yang nerasa dirinya diperhatikan pun malu, pipinya kini sudah merah menahan amarah serta malu.
"Sorry, kelepasan."
Setelah mengatakan itu Anti menatap sinis ke arah Lia yang kini sedang menahan tawanya.
'Duh ini mulut berisik amat sih," Batin Anti dengan menepuk-nepuk mulutnya pelan.
***
Kring... Kring... Kring...
Suara bel terdengar nyaring pertanda jam pelajaran telah berganti menjadi jam istirahat, seluruh siswa kompak keluar kelas dan berbondong-bondong menuju tempat favorit mereka saat ini, untuk sekedar membeli cemilan, makanan berat, ataupun sekedar mejeng mencari perhatian.
"Hm, eh kita duduk di situ aja yuk," tunjuk Lia pada meja kosong di ujung kantin.
Anti menganguk, lalu mereka berjalan menuju meja yang sudah mereka lihat tadi.
Tiba-tiba empat orang laki-laki menerobosnya dari belakang, hinggalah keempat orang tersebut yang menempati meja pilihan Lia.
"Yah keduluan deh," ucap Lia menunjukan wajah sedihnya.
"Hm, nggak apa-apa kita beli makanan aja yuk, nanti bisa makan di kelas. Gue udah laper nih, hehe," Anti seraya menenangkan Lia.
Lia mengembuskan nafas pasrah, " ya udah, lo antri beli minum gih, biar gue beli makannya!" pinta Lia.
"Oke, lo mau minum apa?" tanya Anti kepada sahabatnya tersebut.
Lia terlihat sedikit berpikir, "jus jambu aja deh, lo mau bakso?" tanya Lia lagi.
"Boleh deh. Pedes ya," jawab Anti.
Lia pun segera mengantri untuk membeli bakso dan Anti mengantri untuk membeli jus.
Setelah sekian menit mereka mengantri akhirnya makanan dan minuman itu sudah di tangannya.
"Bawa punya lo nih, panas njir." Lia yang membawa dua mangkuk bakso pun menyerahkan semangkuk bakso untuk Anti, dan mengambil minumannya.
"Iya iya, nih pegang minuman lo."
🍜🍜🍜
KAMU SEDANG MEMBACA
SAHABAT KEKASIHKU [HIATUS]
Teen Fiction[HIATUS] Ini bukan cerita tentang anak remaja yang terjebak dalam cinta segitiga!! . . Masa masa SMA adalah masa yang tidak akan bisa terlupakan, karena sifat yang berbeda dari setiap orang yang berbeda juga. Kita temukan arti cinta, persahabatan, m...