SAHABAT KEKASIHKU [HIATUS]

8. Minggu

Hari yang cerah, hembusan angin sepoi-sepoi membuat sang rumput liar bergoyang kesana kemari, sesekali ranting pohon ikut melambai ketika hembusan anginnya sedikit kencang. Terlihat semburat awan awan tipis menghiasi langit bersamaan dengan cahaya mentari.

Hari minggu yang paling diminati oleh manusia, terutama pelajar. Hari dimana mereka akan bermalas-malasan, berlibur, dan sebagainya.

Anti berada di taman belakang rumahnya menggunakan kaos lengan pendek dengan timpalan hotpans. Ia membantu sang bunda untuk menyiram tanaman-tanaman yang tumbuh di sekitar hakaman rumahnya.

"Kamu nggak ada janji main, minggu gini?" tanya sang Bunda.

Tentu Anti menggeleng. "Nggak, kenapa emang?"

"Ikut Bunda arisan yuk! Nggak jauh kok rumah temen bunda itu." ajaknya pada ank gadisnya.

"Nggak deh bun, aku di rumah aja." Tolak Anti halus.

Bundanya menggeleng tak mengerti, "Kamu nih, selalu nggak mau ikut!"

"Males, ibu-ibu semua." Jawab Anti sekenanya.

Paslanya Anti pernah sekali ikut arisan bundanya, di sana ia hanya diam mendengarkan gosip tak penting para ibu-ibu. Jengah.

"Kamu jangan kemana-mana, kalau mau main suruh temenmu aja ke rumah!" pinta Bunda dengan tegas.

"Iya Bun," Anti mengangguk seraya mengerti yang diucapkan sang Bunda.

"Aku ke atas ya," pamit Anti pada Bunda.

Bunda hanya mengangguk, asyik menyiram tanaman sambil bersenandung kecil.

Anti berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua, menaiki satu-persatu anak tangga dengan langkah yang cepat.

Dibukanya knop pintu kamar. Dengan cepat Anti mengambil laptop-nya, lalu berbaring di kasur memposisikan tubuhnya dengan pas.

Dinyalakan laptop berlogo apel tergigit.

Sebuah pesan masuk, dibukanya e-mail.

Andre Kharisma

Nama itu lagi.
Dibuka pesan tersebut satu-persatu.

Hallo, apa kabar?

1 minggu lagi gue balik ke Jakarta.

Ketemu yuk.

Gue kangen banget sama lo:).

Gue bawa kabar baik nih. Gue bakal sekolah di Jakarta pas pergantian semester nanti.

1 minggu lagi itu cuma buat liburan aja.

Rizki gimana kabarnya?

Pesan terakhir yang dibacanya membuat Anti bingung.

Mengapa ia menanyakan kabar Rizki padanya? Dan kenapa pula ia memberi info kalau dia akan ke Jakarta. Apa Rizki sudah tahu sebelumnya? Ah pusing.

Line.

Anti dengan cepat meraih ponselnya, notif line dari Rizki pun muncul.

RizkiRivaldo

Jalan yuk?

Nggak boleh keluar,
sama bunda.

Gue ke sana?

Susu pisang ya!

Oke.

10 menit otw!