Praktek Olahraga

755 43 0
                                    

Pagi ini terlihat begitu cerah, sang mentari yang bahagia menunjukan sinarnya terang dan hangat.

Praktek olahraga pun sepuluh menit lagi akan dimulai, Anti dan Lia masih mempersiapkan dirinya masing-masing. Sedangkan sebagian siswa yang lain sudah berada digedung olahraga.

"Siap!" ujar Anti setelah melihat penampilannya kali ini.

"Ayo!" ajak Lia.

Anti dan Lia berlari kecil menuju gedung olahraga. Kini olahraga digabung dengan kelas X-IPA1, jadi sedikit terlihat ramai.

Sebab waktu yang sedikit jadi olahraga kali ini digabung, Kelas Anti kini yang sedang melakukan pemanasan terlebih dahulu. Sedangkan kelas sebelah hanya duduk di kursi yang tersedia.

"Oke, X-IPA2 siap?" tanya Pak Budi.

"Siap pak!" jawabnya serentak.

"Untuk laki-laki di kolam sebelah kanan, dan perempuan sebelah kiri. Mengerti?"

"Mengerti pak."

"Bapak panggil berurut absen" katanya.

Hati Anti sedikit berdegup, apakah ia bisa melakukannya? Harusnya ia bisa. Bukankah Angga telah mengajarkannya? Oh ayolah Anti pasti bisa!

Anti melirik Angga sekilas, Angga pun tersenyum seolah berkata akan baik-baik saja.

Rizki melihat Anti bingung, ia berfikir sama dengan Anti. Apakah gadis itu bisa melakukannya? Semoga saja bisa. Agar ia bisa mendapatkan nilai yang bagus.

Adi tersenyum pada Anti, seolah berkata semangat. Senyum Anti merekah, ia akan mencobanya.

"Anti lo pasti bisa!" semangat Lia.

Anti tersenyum pada Lia, Anti pasti bisa!

Pak Budi mulai meniupkan pluitnya, serentak mereka yang berada pada tepi kolam harus mulai berenang dengan jarak yang cukup jauh.

Satu jam praktek olahraga pun selesai, semua bersiap untuk membersihkan diri dan bersalin.

"Not bad lah" ujar Lia pada Anti.

"Hm, nggak apa-apa deh dapet 80. Intinya nggak dibawah kkm gue!"

"Iya nggak apa-apa," jawab Lia yang mendapatkan nilai 83.

"Gue kira lo nggak bisa renang, ternyata lumayan juga" ucap Sasha dari belakang.

"E-eh i-iya" jawab Anti.

Setelah selesai membersihkan diri, Anti dan Lia meninggalkan gedung olahraga.

"Harusnya prakteknya nanti sore, biar sekalian pulang" oceh Lia saat mereka sampai di lorong sekolah.

"Iya, kalo gini jadi repot. Masih ada pelajaran lain lagi" setuju Anti dan menambahkannya.

"Siap-siap belajar lo! Minggu depan ujian!" ujar Lia.

"Kalem haha"

Anti dan Lia berjalan menuju kantin, berniat untuk membeli minum dan sedikit cemilan. Ternyata berenangpun menguras tenaga heheheh.

Sesampainya dikantin Anti melangkah menuju stand Mbak Inem.

"Bubur ayam satu mbak, sama teh hangat ya?" pintah Anti.

"Eh gue juga bubur deh, mumpung masih jam 9 hehe masih enak makan bubur kayanya" kekeh Lia.

"Buburnya dua mbak"

"Oke, tunggu ya!"

Lia dan Anti mengambil posisi duduk tak jauh dari stand mbak Inem.

SAHABAT KEKASIHKU [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang