Kamu 'dingin', tapi 'hangat'.
-Della***
Hari ini sekolah mengadakan jadwal pulang lebih awal, sebab rekan-rekan guru akan mengadakan rapat untuk ujian minggu depan.
Anti tidak memberi kabar atau pesan kepada ayahnya. Karena ayahnya yang masih sibuk diluar kota.
Anti menunggu di halte, berharap bus yang akan ia tumpangi lewat pada jam sepuluh pagi ini. Ia berniat akan menjenguk sahabat kecilnya, Anti sangat rindu padanya.
Entah, sudah lama Anti tidak bermain atau sekedar menjenguk sahabatnya itu. Bus ataupun taksi kali ini jarang sekali yang lewat. Anti sudah resah, ia duduk dengan sabar menunggu transportasi tersebut.
Tiba-tiba sebuah motor besar berwarna hijau kini berada tepat dihadapannya, Anti berdiri lalu tatapannya beralih pada sang empunya motor tersebut. Perlahan sang empunya motor mengangkat helm full face nya.
"Rey?" Anti sontak terkejut dengan kedatangan Rey.
Rey hanya tersenyum tipis lalu mengangguk.
"Ada apa Rey?" tanya Anti memastikan.
Rey hanya mengankat bahunya, Anti memutar bola matanya. Bisa gila ia berbicara dengan titisan patung seperti ini.
"Rey? Gue boleh minta tolong?" tanya Anti sedikit ragu akan jawaban Rey.
Rey menaikan sebelah alisnya pertanda ia bertanya.
"Anter gue kerumah temen, boleh?" tanya Anti ragu.
Rey memakai helmnya dan memberi pertanda bahwa ia setuju. Anti tersenyum senang.
"Eh thanks" ujar Anti girang lalu mulai naik keatas motor Rey.
"Dimana?" kini Rey mulai membuka suara dan bertanya.
"Jalan merpati, komplek Damai No.42" jawab Anti.
Lima belas menit menempuh perjalanan, mereka hanya diselimuti kecanggungan satu sama lain. Langit yang tadi sangat cerah kini menampakan dirinya mendung.
"Mau hujan Rey, ayo cepetan!" ujar Anti.
Rey menurut, dinaikan kecepatan laju motornya. Kini mereka telah sampai didepan rumah bernomor 42 tersebut.
"Ini rumahnya!" Ucap Anti girang.
Rey memencet klakson, berharap ada satpam atau asisten rumah tangga yang membukannya. Tak lama kemudian satpam rumah tersebut membuka gerbang, Rey memasuki motor hijaunya kehalaman.
Anti dan Rey kini berdiri didepan pintu, memencet tombol bel pada samping pintu.
Wanita paruh baya ala asisten rumah tangga membukanya.
"Eh Non Anti bukan?" tanya wanita paruh baya tersebut.
Anti mengangguk, "iya aku Anti."
Kini tatapan wanita paruh baya itu beralih pada laki-laki samping Anti.
"Oh iya bi, ini Rey temenku." jelas Anti.
Rey pun tersenyum sekilas dan mengangguk.
"Ayo ayo masuk!"
Mereka berada diruang tamu, "mau minum apa non?"
"Apa aja bi, hm Della nya ada bi?"
"Ada, Non Della lagi dikamarnya. Dari kemarin dia ditinggal sama keluarganya." jelas wanita paruh baya itu.
"Aku boleh masuk kedalam bi?" tanya Anti.
"Silahkan,"
"Yuk Rey!" ajak Anti pada Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAHABAT KEKASIHKU [HIATUS]
Teen Fiction[HIATUS] Ini bukan cerita tentang anak remaja yang terjebak dalam cinta segitiga!! . . Masa masa SMA adalah masa yang tidak akan bisa terlupakan, karena sifat yang berbeda dari setiap orang yang berbeda juga. Kita temukan arti cinta, persahabatan, m...