Two

105 9 0
                                    

"Destiny? Happy or Sad?"

-AP

☁☔🌈

"Asli gue ngantuk, Alya," bisik Ashilla merengek.

"Ish, Shill. Jangan tidur, nanti gue gak ada temen! Gue juga ngantuk kali." Ujar Alya berbisik juga.

Ashilla hanya mendengus kesal mendengar balasan Alya. Kemudian ia kembali asik memainkan pulpen di depannya tanpa mendengarkan penjelasan guru di depan.

Pendidikan Kewarganegaraan. Sejujurnya Ashilla sangat membenci pelajaran itu–ralat–membenci guru pelajaran itu.

"Baiklah anak-anak, ibu bakal kasih tugas kelompok bikin PowerPoint minggu depan kalian maju perkelompok,

Satu kelompok terdiri dari empat orang, saya gak bakal protes kelompok kalian siapa aja, pokoknya minggu depan harus sudah selesai." Ujar Bu Sofia mengakhiri.

Ashilla hanya memutar bola matanya mendengar tugas yang diberikan Bu Sofia, mengingat betapa malasnya ia dengan kerja kelompok.

"Iyaa Bu." Ujar satu kelas berharap guru PKN tersebut segera mengakhiri pelajaran.

"Ya sudah, sekian pelajaran hari ini. Kalian jangan lupa bentuk kelompok, empat orang! Assalamualaikum."

Segera setelah Bu Sofia menjauh dari kelas IPA sebelas dua, mereka langsung berhambur layaknya seekor anak ayam yang kehilangan induknya.

"Shill kita sekelompok sama siapa?" Tanya Alya.

"Ah tau lah, males gue kerja kelompok kek gitu, Al. Paling ujung-ujungnya juga mereka cuma nitip nama." Ujar Ashilla.

Alya hanya menghela napas melihat tingkah sahabatnya. Alya melihat sekitar dimana teman-temannya yang lain sudah mendapatkan kelompok.

"Eh Alvero, lo udah dapet kelompok belum?" Tanya Alya menghampiri Alvero yang sedang mengobrol dengan Andires.

"Belum Al, mau gabung?" Ujar Alvero

Refleks, Ashilla yang sedang menaruh kepalanya diatas tangan yang ia jadikan bantalan, langsung duduk tegak dan mencolek lengan Alya.

"Alya, gue tau kita butuh kelompok, tapi gak sama dia juga. Engga, bukan Alvero, tapi Andires!" Protes Ashilla.

"Ashilla sayang, cuma Alvero sama Andires yang belum dapet kelompok. Mau gak mau kita harus gabung sama mereka. Lo mau kena semprot Bu Sofia?" Jelas Alya membuat Ashilla yang mau tak mau harus menerimanya.

"Serah deh, gue ngikut aja."

"Yaudah Ver, gue sama Ashilla gabung boleh gak?" Tanya Alya memastikan.

"Ya gue terserah Andires aja sih. Gimana An?"

Andires melirik Ashilla yang masih asik memainkan pulpennya, "Yaudah serah lo aja Ver."

"Jadi kerja kelompoknya kapan?" Tanya Alvero.

"Gimana kalo besok aja?" Usul Alya.

"Boleh tuh boleh, lebih cepat lebih baik kan? Jadi biar tugasnya cepat kelar, kita bebas deh." Alvero menanggapi.

"Lo ada laptop kan Ver? Lo aja yang bawa laptop ya."

"Ada kok, yaudah besok gue bawa."

Seakan mengingat sesuatu, Alvero menoleh ke belakangnya, "Besok ya An, kerja kelompok. Inget, jangan sampe lupa."

"Hmm.."

"Shill besok kerja kelompok." Ujar Alya mengingatkan Ashilla.

"Iya."

Beautiful PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang