"Semua orang punya alasan mengapa ia merubah sikap di waktu tertentu."
-AP
☁️☔🌈
Tett.. Tettt...
Bunyi bel terdengar jelas oleh Ashilla dan Andires yang sejak tadi sempat dilanda keheningan.
Perlakuan Andires yang tiba-tiba serta perubahan sikap Andires pada Ashilla, cukup membuatnya kaget.
Ia benar-benar tidak menyangka, Andires yang berada di hadapannya ini bukanlah Andires yang biasa ia temukan di kelas.
Dan sulit untuk Ashilla percaya bahwa jujur ia menyukai sikap Andires yang berada di hadapannya sekarang.
"Um, An,"
"Ya?"
"Makasih.. udah jagain gue disini." Ujar Ashilla pelan.
"Ah iya Shill, sama-sama. Dan gue minta maaf untuk kejadian tadi, gue bener-bener gak-"
"Gausah dilanjutin. Sekarang udah bel mending sekarang lo pulang aja." Ujar Ashilla cuek.
"Lo pulang sama siapa? Lo yakin bisa pulang sendiri? Atau gue antar aja?" Tanya Andires beruntun.
"Andires,"
"Maaf.."
"Ayo pulang, gak perlu bayar kan?" Tanya Ashilla membuat Andires kebingungan.
"Katanya mau nganterin gue pulang, jadi gak?" Ujar Ashila memperjelas.
Andires refleks menatap Ashilla. "Beneran? Tapi gue bawa motor,"
Ashilla mengangguk pelan. "Gapapa, asal lo gak ngebut aja."
"Yaudah lo tunggu sini aja, gue ambil tas dulu sekalian sama tas lo di kelas." Ujar Andires seraya pergi keluar UKS.
Ashilla menatap punggung Andires yang semakin lama semakin kecil dan tak terlihat.
'Andires itu cowok yang sulit ditebak, tiba-tiba songong lah, tiba-tiba baik lah, tiba-tiba bikin bap-eh tunggu, gue kenapa mikirin Andires mulu sih'
"Woi Shilla!"
Ashilla tersadar dari lamunannya dan melihat tiga orang berdiri di depannya menatapnya khawatir.
"Shill lo gapapa kan?" Tanya Alya menangkup kedua pipi Ashilla.
Ashilla terkekeh pelan dan melepaskan tangkupan Alya. "Jadi ceritanya ada yang kangen nih sama gue?"
"Yeu siapa yang kangen? Orang gue cuma nengokin doang sih." Ketus Alya.
Ashilla kembali terkekeh dan fokusnya menangkap Alvero yang berdiri di belakang Alya.
"Ver, kok diem aja?" Tanya Ashilla.
"Abisnya lo asik banget ngobrol sama Alya, jadi gue diemin aja. Oh iya, lo gimana? Udah enakan belum?" Ujar Alvero.
"Yaa, seperti yang lo liat." Ujar Ashilla seadanya.
"Oh iya Shill, tadi mama lo telfon terus gue angkat. Katanya mereka ada urusan gitu di luar kota tiga hari, berangkatnya nanti sore sekarang lo langsung suruh pulang." Jelas Alya.
"Berarti lo bakal nginep dong?" Tanya Ashilla dan Alya mengangguk antusias.
Mengingat sesuatu, Ashilla langsung menatap Andires. "Sorry An, gue balik sama Alya aja deh kayanya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Pain
Fiksi RemajaCollab Series By : @Miaalanonavarre @Alikaputrii_ @Aqilaghania97 @Anisafujiah . . Dia yang berani-beraninya datang lalu pergi begitu saja. Kau fikir aku apa? Permen karet? Setelah manis lalu dibuang. Ini kisahku, kisah monoton yang mungkin sering te...