Nineteen

6 2 0
                                    

"Aku hanya ingin menanyakan satu hal, mengapa kamu menjauh."

-AP

☁️☔🌈

Sudah beberapa hari ini Ashilla lebih sering terdiam di kelas memandang punggung Andires yang semakin hari semakin terlihat menjauh darinya.

Dan sejak saat itu pula Ardan, lelaki yang ia temui secara kebetulan di Rumah Sakit, sering menemui Ashilla.

"Shill, lo sebenernya kenapa sih? Lo bener-bener gak mau cerita apapun sama gue?" Tanya Alya, Ashilla hanya mengidikan bahunya.

Alya menghela napasnya dan menepuk bahu Ashilla pelan.

"Jangan kaya gini, Shill. Mending sekarang lo ke kantin, makan yang banyak nanti lo sakit." Ashilla tak bergeming sedikitpun.

"Ardan nungguin di depan."

Mendengar ucapan Alya, Ashilla langsung menoleh ke luar kelas dan menemukan Ardan sedang tersenyum kepadanya.

Ashilla menatap Alya yang juga sedang menatapnya sekarang. Alya memberi kode untuk menemui Ardan. Ashilla mengangguk dan segera pergi menghampiri Ardan.

"Hai, Mirea." Sapa Ardan hangat.

"Hai, Ardan. Kamu ngapain disini?" Tanya Ashilla.

Ardan tersenyum dan mengacak mengacak rambut Ashilla gemas.

"Emang aku gak boleh kesini? Lagian ini udah istirahat, Mirea gak mau ke kantin?" Ujar Ardan.

Ashilla berpikir sebentar kemudian mengangguk. "Yaudah, yuk."

Mereka berjalan meninggalkan kelas Ashilla menuju kantin. Sementara sepasang mata hanya memperhatikan dari jauh hingga keduanya menghilang dari pintu kelas.

"Andires,"

Merasa terpanggil, Andires menoleh dan mendapati Alya dan Alvero tengah menatapnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

"Lo, ada apa sama Ashilla?" Tanya Alvero.

Mendengar pertanyaan Alvero, Alya memukul bahu Alvero keras. "Aduh! Apaan sih, Al?"

"Orang mah basa-basi dulu, lo malah langsung nanya. Bodoh banget sih!" Ujat Alya memprotes.

"Yang penting kita tau mereka kenapa, Al. Gausah pake basa-basi segala lah." Balas Alvero.

"Udah, udah. Gue juga gak kenapa-napa kok sama Ashilla." Ujar Andires menengahi.

Alya menatap Andires menyelidik. "Beneran? Kok gue gak percaya?"

Andires mengangguk. "Gak ada apapun yang terjadi antara gue sama Ashilla kok,"

"Tapi semenjak Ashilla nyamperin Ardan tadi, lo ngeliatin mereka berdua mulu." Ujar Alya.

"Cuma ngeliatin doang, Al-"

"Lo cemburu dengan kedekatan mereka? Lo keliatan menjauh dari Ashilla semenjak ada Ardan." Tanya Alya membuat Andires terdiam.

Memang benar Andires menjauh dari Ashilla, namun itu karena sebuah alasan yang tak dapat teman-temannya ketahui.

Keesokan hari, setelah kejadian Ashilla yang secara tidak sengaja bertemu dengan Ardan, tak di sangka Ardan merupakan murid pindahan di sekolah mereka.

Beautiful PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang