Seventeen

21 2 0
                                    

"Akankah menjadi kisah baru atau menjadi kisah yang berkelanjutan?"

-AF

Hari ini adalah hari minggu namun Ashilla harus menemani sepupunya yang tiba-tiba saja menelfonnya untuk di temani kerumah sakit bertemu pacar sepupunya itu yang menjadi salah satu dokter di rumah sakit terkenal

"Melina emang harus ya gue ikut sama lo gini? Lagian kan lo mau ketemu pacar, biasanya orang macam lo gak mau di ganggu kalo lagi berduaan gue gak mau jadi nyamuk ya, yang ada entar gue jadi kayak orang bego," ucap Ashilla yang sedari tadi menggerutu kesal. Kan seharusnya hari ini ia masih di kasur kesayangannya sambil membaca novel.

Melina yang notabenya sepupunya itu terkekeh sambil tetap fokus menyetir.
"Aduh Shill gue sama dia itu udah mau tunangan, karena sodara gue gak tau dia orangnya gimana makanya gue ajak biar tau. Nah sekaligus biar pas kita tunangan lo gak salah ngasih selamet ke orangnya," jelas Melina

Iya sih memang Ashilla gak tau gimana tampang dari pacarnya Melina alias calon tunangan sepupunya itu, ia cuma sering dengar cerita cerita tentang lelaki itu dari Melina lewat VC, dan lagi pula Melina memang tidak tinggal di Jakarta makanya itu kalo ia sudah datang dan bertemu dengan Ashilla ia akan mengganggu Ashilla setiap harinya, ya seperti sekarang.

Karena menurut Ashilla, Melina merusak hari libur nya

"Awas aja kalo gue disana jadi kambing conge, lo pokonya harus traktir gue gulali sama es krim," ancam Ashilla dan mengalihkan pandangannya ke ponsel yang ia genggam

"Iya-iya jangan cemberut gitu dong makin jelek tau," ledek Melina membuat Ashilla menatap tajam tanpa mengatakan apapun

Mereka sampai di parkiran RS, Ashilla dan Melina turun dan sudah dipastikan sepupunya itu berjalan terlebih dahulu, Ashilla dengan langkah gontai mengikutinya

Melina mengetuk sebuah ruangan dengan tulisan yang menggantung di depan pintu Dr. Semesta Langit Pratama, sebuah suara yang mengikstrusi agar mereka masuk membuat Melina membuka pintu itu. Seorang lelaki tampan dengan catatan pasien yang bergeletak di mejanya dan kacamata yang menghiasi matanya membuat Ashilla menatapnya kagum

'Gila ini beneran pacarnya si Melina? Anjir kalah dong gue kalo gak bisa dapetin yang ganteng dari tuh cowo,' batin Ashilla

Melina dengan sigap berlari memeluk lelaki itu, maklum mereka kan LDR-an, sudah beberapa menit membuat Ashilla yang melihat itu seperti miris dengan nasib nya yang jomblo

"Ekhem," dehem Ashilla sengaja membuat keduanya melepas pelukan mereka

"Aduh Shill sorry ya abis gue kangen banget sama nih orang " ujar Melina sambil mencubit pipi lelaki itu

"Siapa Na?" Tanya lelaki itu dengan senyuman yang bisa membuat siapa saja merasa nyaman dengan lekukan bibir itu

"Dia sepupu aku, namanya Ashilla dan Ashilla kenalin ini yang gue sering ceritain ke lo, Semesta, pacar sekaligus calon tunangan gue," ujar Melina memperkenalkan keduanya

Ashilla dan Semesta berjabat tangan, Semesta yang tersenyum dengan khasnya dan Ashilla yang tersenyum tangguh

"Ta kamu pulang nya masih lama gak? Aku rencananya mau nonton sama Ashilla. Kalo aja kamu pulang cepet kita bisa nonton bertiga," tanya Melina membuat Semesta tersenyum sambil mengacak rambutnya

"Aku pulang cepet kok, cuma sampe jam 12."

Sumpah Ashilla rasanya pengen banget nempong sepupunya itu pake sepatu yang ia kenakan, nyesek woy ngeliat orang lagi sweet-sweetan dan kita nya tuh kayak semacam patung yang tak dihiraukan

Beautiful PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang