Pada suatu hari di bulan Juli, seorang pemuda melangkah turun dari bus menuju Seoul. Dengan perut yang membuncit ia berjalan tertatih.
Ia memiliki pemikiran bahwa mungkin, ya mungkin di kota besar ini ia dapat bertemu dengan orang-orang yang lebih baik.
Pemikiran lebih terbuka, bisa menerima keunikan orang lain dan setidaknya ada yang berbaik hati yang sudi untuk menolongnya.
Pemuda itu merogoh saku mantel usangnya. Terdapat kertas dengan deretan kalimat menunjukan alamat rumah seseorang.
Didekapnya tas persegi panjang berwarna hitam dengan penuh harap.
Mungkin, ya mungkin.
Teruntuk para malaikat penolongku yang tinggal atau sekedar singgah di hidupku.
Terima kasihku, untuk kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Angel's
FanfictionLebih dari 20 tahun hidupnya hampa. Tanpa kasih yang sebenarnya. Itulah pikirannya selama ini. Sampai ia menyadari. Kemana saja dia selama ini sampai baru menyadari dua malaikat di hadapannya sekarang. Karena tak semua malaikat, memiliki sayap puti...