Butir kesembilan : Percaya Sekali Lagi

8K 1.1K 265
                                    

Seongwu mengeratkan pelukannya pada bahu kokoh pria itu. Menetralisir hawa dingin yang menusuk tulang. Ia rasakan pinggangnya direngkuh lembut penuh posesif, dengan seseorang yang mampu memporak porandakan hatinya setiap saat. Pipinya panas, berbanding terbalik dengan cuaca malam ini. Nafas berat Daniel masih sangat terasa di ceruk lehernya. Seakan tidak sabar menunggu jawaban Seongwu.

Jauh di dalam hatinya, ia takut. Sangat takut. Trauma masa lalu masih singgah di sudut pikir, dan kerap menghantui Seongwu.

Bisakah ia memberikan segalanya untuk Daniel?

Apa bisa ia mempercayai Daniel?

Berbagai macam pertanyaan muncul dibenak Seongwu.

Daniel menciumi leher Seongwu, "Maaf, aku terlalu terburu-buru," sesalnya.

Seongwu menggeleng cepat di pelukan Daniel. Bukan maksud Seongwu untuk menolak Daniel, dia hanya masih belum menemukan jawaban atas pertanyaannya sendiri.

"Tidak apa, aku bisa menunggu," Ucap Daniel dengan nada menenangkan. Daniel hanya tidak ingin merasa Seongwu tersudutkan dengan keinginan gilanya, yang terlalu terbawa suasana untuk bisa memiliki Seongwu seutuhnya.

Seongwu ingin menangis. Dia kebingungan. Di satu sisi ia takut, namun disisi lain ia ingin dimiliki Daniel. Pikirannya terus berkecamuk. Berusaha untuk mencari jawaban,

but..

'Sex is not the answer. Sex is only a way to look for an answer.'*

Hanya dengan deru nafas berat Daniel sudah membuat suhu tubuh Seongwu kian memanas. Tangannya tak henti untuk membelai bahu bidang Daniel, menuju ke tengkuk dan menelusupkan jemarinya di surai Daniel.

Bibir Seongwu mulai bermain untuk menciumi rahang tegas Daniel, mengecup dan memberikan sedikit gigitan gemas. Beralih ke pipi penuh Daniel, Seongwu menciumnya lama sampai membuat Daniel terkekeh, "Ada apa?" Tanyanya.

"Lucu sekali," Sahut Seongwu.

Daniel menangkup wajah kecil Seongwu, memandang dengan takjub dunia yang sedang berada di genggamannya.

"You're my whole universe," bisik Daniel, tepat di bibir Seongwu, sebelum kembali melumat bibir Seongwu.

Mungkin masih terlalu dini untuk Seongwu mengatakan ini, tapi ia sangat menyukai teknik berciuman Daniel. Sangat. Lidah Daniel akan merengsek masuk ke dalam mulutnya dan bermain dengan lidahnya. Daniel menggelitik langit-langit mulutnya, mengeluar masukan lidahnya secara mendalam dan menggerakannya.

Daniel menggeram rendah ketika tangan Seongwu meremas surainya. Memutar lidahnya, mengeksplor lebih mulut Seongwu. Seongwu sampai pusing dengan semua sensasi luar biasa yang diberikan Daniel.

Daniel membuat gigitan kecil pada bibir Seongwu saat hendak melepas ciuman dan menghisap kuat bibir bawah Seongwu yang membuat Seongwu melenguh tertahan.

Tangan Seongwu memeluk tubuh Daniel, mencari pegangan agar tetap berdiri. Sedangkan tangan kiri Daniel sudah mulai masuk ke dalam pakaian Seongwu, menemukan tonjolan kecil yang sudah menegang.

Bibir Daniel berpindah ke cuping telinga Seongwu, mengigit dan menjilatnya secara sensual. Bagian selatan tubuh mereka saling bergesekan, meminta lebih dan lebih.

[END] Angel's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang