Suasana terasa mencekik. Sendi-sendi di bagian tubuhnya seakan lumpuh tak dapat digerakan. Matanya bergetar, memandang sosok di depannya dengan penglihatan yang mengabur.
Seakan mengerti dengan keadaan, Chanyeol menepuk bahu Seongwu, menyadarkannya kembali.
"Tenang. Daniel tidak akan marah, biar aku yang jelaskan," Ucapnya sambil melepas seatbelt, bersiap untuk keluar dari mobil.
Seongwu menggeleng kencang. Tangannya menarik lengan Chanyeol, mencegahnya untuk keluar dari mobil.
"T-tidak, jangan, maksudku—biar aku saja." Suara Seongwu terbata-bata.
Daniel sendiri sedang mengepalkan tangannya, hingga buku jarinya memutih. Ia bisa saja menarik Seongwu keluar dari mobil orang sialan itu. Tapi ia mana bisa melukai Seongwu.
Seharian ini fokusnya pecah ketika Seongwu tidak memberi kabar sama sekali, saat ke restoranpun orang di sana bilang kalau Seongwu izin tidak masuk kerja.
Ponselnya terdapat beberapa panggilan dari nomer yang tidak dikenal. Matanya memicing ketika melihat pesan yang ditinggalkan dari nomer tersebut.
Daniel tentu langsung menghubungi kembali nomer itu, meski telinganya harus berdenging kencang ketika mendengar suara dari lelaki lain yang mengisi indra pendengarnya, dengan tangisan Yeoli di sekitarnya.
Daniel dengan cepat dapat menyimpulkan, sedang dimana Seongwu dan dengan siapa ia di sana.
"Niel.."
Daniel mengerjap. Mengumpulkan kesadarannya kembali. Seongwu sudah di hadapannya dengan Yeoli yang tertidur.
Betapa Daniel merindukan dua malaikatnya ini seharian. Jika saja ia tidak di dalam mode marahnya, dan manusia jangkung itu memperhatikan mereka dari jauh, Daniel pasti sudah membawa mereka berdua kepelukannya.
"Masuk," Ucap Daniel singkat.
Seongwu mengigit bibirnya. Daniel marah dengannya. "Aku bisa jelaskan.."
"Aku bilang masuk."
Seongwu hendak menoleh ke belakang lagi, mengingat barang-barangnya masih tertinggal di mobil Chanyeol.
"Masuk Kang Seongwu."
Seongwu tersipu. Daniel sedang marah atau sedang menggodanya sih.
Daniel memanggil Seongwu dengan Kang Seongwu biasanya sehabis mereka bercinta. Namun, dia memanggilnya dengan sebutan Kang Seongwu di hadapan Chanyeol sekarang.
Baik Daniel maupun Chanyeol, sibuk memperhatikan Seongwu yang sedang menaiki anak tangga. Tubuh mereka bergerak bersamaan, hampir berlari ke arah Seongwu, ketika Seongwu dengan cerobohnya tersandung salah satu anak tangga.
"Aku baik, hehehe," Ucapnya sambil berlalu pergi lagi. Meninggalkan kedua pria tampan yang hampir copot jantung tadi.
Setelah Seongwu masuk, Daniel langsung menuju ke mobil Chanyeol, membuka pintunya dengan kasar dan mengambil barang-barang Seongwu dan Yeoli yang tertinggal.
"Aku baru tahu bahwa tuan Kang ternyata sangat tidak sopan," Ucap Chanyeol meremehkan.
Daniel berdecih, "Aku juga baru tahu bahwa tuan Park masih menginginkan milik orang lain. Sangat menyedihkan."
Chanyeol mengertakan gigi, "Dengar. Aku dan Seongwu menyelesaikan masalah kami hari ini. Jangan merajuk seperti anak kecil yang kehilangan mainannya Daniel."
Daniel menatap Chanyeol nyalang, "Mainan katamu? Kau anggap Seongwu mainan?"
"Bukan aku. Tapi kau!" Chanyeol menarik kerah baju Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Angel's
FanfictionLebih dari 20 tahun hidupnya hampa. Tanpa kasih yang sebenarnya. Itulah pikirannya selama ini. Sampai ia menyadari. Kemana saja dia selama ini sampai baru menyadari dua malaikat di hadapannya sekarang. Karena tak semua malaikat, memiliki sayap puti...