Butir kelima : Menolak Perpisahan

7K 1.2K 249
                                    

Dulu mereka juga tidak ada. Sekarang mereka kembali memilih tidak ada. Harusnya semuanya tetap baik-baik saja.

Harusnya.

Tapi Daniel tidak baik-baik saja.

Jisung dan Jaehwan menatap sedih kearah Daniel yang kembali menjadi mayat hidup. Melarutkan diri dengan tumpukan pekerjaan. Irit bicara, tidak tersenyum, bahkan terkadang melamun lama sekali seorang diri.

"Aku sudah tidak tahan lagi hyung. Siapa yang membuat Daniel seperti ini lagi? Aku akan membuat perhitungan dengannya." Jaehwan geram. Baru saja temannya kembali menjadi dirinya sendiri, namun seperti membalikan telapak tangan, dengan mudahnya Daniel kembali mengurung dirinya sendiri.

Jisung tidak dapat berkata apapun. Terakhir kali, Daniel mengunjungi rumah seseorang yang bernama Seongwu, setelah itu Daniel kembali menjadi pendiam yang menutup diri dari dunia.

"Aku.. akan coba berbicara dengannya." Jisung melangkah serta bedoa dalam hati, agar Daniel masih menerima dirinya.

Ini buruk.

Daniel hanya memandang kosong layar di depannya. Lembaran dokumen berserakan di meja kerja. Ia bahkan tidak menyadari kehadiran Jisung di ruangan.

"Niel?" Tidak ada pergerakan dari Daniel.

"Daniel!" Jisung mengguncang bahu Daniel, baru pria itu menatap matanya.

"Hyung... apa, apa kau akan meninggalkan aku juga?" Tanyanya dengan suara serak. Tenggorokannya terasa kering dan sakit.

"Apa yang kau bicarakan Niel?"

Daniel takut. Satu persatu orang yang disayanginya pergi begitu saja meninggalkan dirinya. Apa Jisung juga akan meninggalkannya, seperti yang lain.

Daniel sangat lelah. Ia lelah merasakan sakit sepanjang hidupnya. Kapan ia bisa bahagia. Kenapa ia tidak bisa bahagia.

"Mereka pergi hyung."

Jisung menelan ludahnya kasar, 'tidak lagi' batinnya. Daniel sudah terlalu banyak menderita.

Hubungan Ibu Daniel, secara tidak langsung menjadi selingkuhan dari ayah Daniel—kekasihnya sendiri. Maka dari itu, keberadaan Daniel dan ibunya sangat disembunyikan oleh ayah Daniel.

Daniel mengerti, kenapa pada saat pemakaman ibunya, ayahnya bertindak seolah-olah tidak mengenalnya. Walaupun pada kenyataannya, publik sudah terlanjur mengetahui kebenarannya—bahwa Daniel merupakan anak tidak sah.

Ayah Daniel dijodohkan dengan orang tuanya untuk menikahi seorang gadis pilihan keluarganya. Pada saat itu ayah Daniel sudah tinggal bersama dengan ibu Daniel yang sedang mengandung. Ayah Daniel tetap menikahi gadis itu, dan mempertahankan hubungannya dengan ibu Daniel.

Semua berjalan dengan baik, berkat bantuan keluarga Yoon dan Kim. Daniel serta ibunya, berhasil terlindungi dari orang tua ayah Daniel.

Kang Hyojin tidaklah bodoh, ia yang sudah menyadari posisinya, mulai bermain saham, didampingi oleh keluarga Yoon dan Kim. Semua itu dia lakukan demi masa depan Daniel.

Dia tahu, cepat atau lambat keberadaan mereka akan tercium oleh orang tua ayah Daniel. Ia mulai membangun perusahaannya sendiri, sebagai bekal Daniel besar nanti. Dan mimpi buruk itu menjadi nyata pada saat ulang tahun Daniel yang ketujuh.

Seluruh orang terdekat menghadiri pemakaman Hyojin, yang diurus oleh keluarga Yoon dan Kim. Daniel juga sudah berada di pelukan Jisung dan Jaehwan.

Dia tidak menangis.

Matanya menatap dengan bengis, penuh kebencian terhadap ayahnya dan keluarganya. Neneknya berdiri dengan angkuh disana, di sampingnya ada orang berperawakan tinggi sebagai pengawalnya.

[END] Angel's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang