Tiga hari selanjutnya, Kurui terus mendatangi Shiina dan memberikan makanan pada gadis itu. Shiina sudah mulai stabil dan tertawa setiap kali Kurui datang dan menceritakan mengenai masa-masa geninnya. Shiina merespon dengan senang. Hingga hari ini, Shiina mulai bisa menapakkan kakinya ke lantai. Masih belum stabil karena hampir seminggu ia berbaring di kasur tanpa ada aktivitas lain.
"Yosh. Sepertinya besok aku bisa pulang," ujar Shiina riang dengan perlahan mulai menggunakan kakinya untuk berjalan di sekitar ruangan.
Ia terdiam sebentar melihat cuaca di balik jendela yang tertutup gorden putih, hujan. Rasanya ia tak begitu alergi dingin, jadi Shiina mengambil payung yang kebetulan menggantung di belakang pintu dan berencana untuk berjalan-jalan di sekitaran rumah sakit. Waktu itu Kurui hanya mengajak dia ke taman, karena lukanya membuka kembali jadi mereka berdua harus segera kembali ke ruangan, padahal Shiina belum puas sama sekali. Sekarang Shiina merasa bebas karena sekarang ia sendirian di sini. Berada di rumah sakit dengan baju khasnya, mengingatkan Shiina pada saat-saat pertama ia masuk ke dunia ninja ini. Di sini mungkin sudah beberapa tahun yang lalu, didunianya pun hanya berkisar satu bulan yang lalu. Tapi, Shiina selalu merasa bahwa hal tersebut baru terjadi kemarin. Hidup memang singkat, sangat singkat.
Shiina menyukai suasana damai nan sepi seperti rumah sakit, ia hanya perlu waktu sampai pulih dari memikirkan Masamune. Sebentar saja berehat, dia butuh kekuatan untuk berpikir dan strategi matang untuk mencari Masamune.
Tanpa alas kaki, payung ia buka selebarnya. Dingin yang sangat terasa sejuk hadir di kakinya. Shiina melihat pantulan diri dari genangan air yang ia injak. Hujan tak begitu deras, tapi tidak begitu sedikit yang jatuh menghujani payung biru mudanya. Shiina berjalan perlahan dan menyegarkan diri dengan mencium aroma tanah yang dijatuhi air. Hingga dia berhenti melihat seseorang yang mengayunkan pedangnya beberapa kali. Shiina terdiam dan memerhatikan orang tersebut karena ia kenal dengan orang itu.
Jauh di dalam taman rumah sakit, ada beberapa bambu serta pohon atau tempat itu memang didesain sebagai tempat pelatihan. Kurui mengayunkan pedangnya beberapa kali, terus memakai topeng meski keringat serta hawa panas membanjiri dirinya.
"Kenapa aku tak bisa merasakan chakra?! Heuh!" Dia berteriak dan menghunuskan pedangnya ke pohon membuat pedang tersebut patah menjadi dua bagian. "Aku ninja tipe sensor, tetap saja ...." Dalam keputusasaan, Kurui terjatuh dan membuang pedang itu ke sembarang arah. Tak ada niatan untuk membuka topeng, Kurui hanya terengah-engah dengan pandangan yang melihat bayangannya sendiri dari genangan air di bawahnya.
Shiina datang ... Dan memberikan payung pada Kurui sambil berlutut untuk dapat melihat Kurui dari dekat.
Kurui terdiam, dia terkaget tepatnya menengok pada gadis yang sudah berada dekat di sisinya."Shiina-san."
Shiina tersenyum manis kemudian perlahan membuka topeng Kurui sambil berujar, "Buka topengnya, kau pasti butuh udara segar, kan?"
Dengan banyak uap yang keluar akibat dari panas dan dinginnya suhu badan serta suhu sekitar, Kurui terengah-engah dengan wajah yang sedikit bersemu karena Shiina berada di sini. Shiina terdiam terpaku melihat betapa indahnya bola mata Kurui.
Kurui, pemuda chuunin asal Kumogakure ini memiliki rambut acak-acakan dengan warna biru langit yang cerah, wajah putih pucat, serta matanya yang berwarna kuning keemasan. Shiina ... Melihat Kurui mengingatkannya pada Mitsuki, anak Orochimaru yang merupakan teman setimnya Boruto dan Sarada di Boruto The Movie.
"Engg, sedang apa di sini, Shiina-san?" Kurui berbalik dan menyeka semua keringat yang menumpuk di wajahnya.
"Hanya jalan-jalan. Ayo berteduh, Kurui-san. Aku ada segelas air di kamar, jika kau mau." Shiina menepuk dua kali bahu pemuda yang membelakangi. Kemudian, bangkit berdiri dan pergi hendak kembali menuju kamar dimana ia dirawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto no Imouto (Discontinued)
Fanfiction[Fanfiction] [Dalam masa perevisian] [First Season Completed] [Second Season Ongoing] [Slow Update] Sebuah kecelakaan terjadi kepada gadis kecil bernama Shiina, tertimpa sebuah bola lampu yang menusuk tepat pada ubun-ubunnya, membuatnya pingsan di k...