Sreeet.
"Tutup pelan-pelan, Maeno." Bisik Shiina.
Maeno mengangguk, menutup pintu yang terbuka itu dengan perlahan.
"Apaan sih ini? Kita kayak perampok saja tahu!" Yoshitake berbicara keras, dengan gerak-gerik yang kesal.
"Ssstttt!!" Maeno, Masamune, dan Shiina dengan serempak memberikan isyarat keras kepada Yoshitake agar diam dan tak berisik.
"Tch," Yoshitake hanya pasrah dengan kesalnya.
Mereka berempat kini sedang berada di sebuah ruangan yang memiliki berbagai komputer dari jenis yang jadul sampai komputer berlayar tipis. Komputer, laptop, beberapa barang aneh juga berserakan di ruangan tersebut.
Namun beberapa komputer berjejer dengan rapih di sebuah meja panjang. Ruangan ini terasa aneh dan memiliki hawa yang- ah, susah untuk dijelaskan.
"Aku masih tak menyangka kalau kamu dapat masuk ke dunia Naruto." Ucap Maeno polos, sembari memperhatikan isi ruangan itu.
"Aku tak bohong kok." Jawab Shiina sedikit bernostalgia. "Dan aku sudah curiga kalau dalang di balik itu semua adalah Yuu-sensei." Terus Shiina.
"Yuu? Yang mana?" Tanya Yoshitake dengan raut wajah bingung. Berpikir dengan menggaruk kepalanya yang tampaknya tak gatal.
"Watanabe Yuu, guru kesenian itu." Suara Masamune yang cool terdengar. "Yotsun parah sekali tidak mengenal guru." Lanjut Masamune yang memilih duduk di sebuah sofa panjang. Sedangkan ketiga temannya masih sibuk berdiri memperhatikan setiap celah yang ada di ruangan tersebut.
"Watanabe? Oh! Guru aneh itu!" Yoshitake bersuara keras kembali, ia terlihat senang bisa mengingat guru yang disebutkan oleh Shiina.
"Yoshitake, Ssstt!" Shiina mengingatkan Yoshitake lagi agar tidak berisik, mengingatkan dengan decakan kesal.
"Kita ada di rumahnya Watanabe-sensei, Yotsun. Ingat?" Ucap datar seorang Masamune.
"Ma-maaf." Ucap Yoshitake pada akhirnya.
"Hem, tapi kayaknya akan mengasyikan deh kalo masuk ke dunia Naruto." Ucap Maeno tiba-tiba.
"Aku jadi tidak sabar, Shiina." Masamune menambahkan.
"Hehe, jadi kalian percaya padaku bukan? Yosh! Aku akan buktikan kalo Yuu-sensei lah dalangnya!" Ucap Shiina semangat, dirinya merasa tertantang saat ini.
Shiina perlahan mendekat kearah meja panjang yang diatasnya berjejer dengan rapih komputer-komputer dengan berbagai kabel beraneka ragan warna yang menyatukan komputer-komputer itu satu sama lain. Pemandangan yang begitu rumit bagi siswi SMP seperti Shiina.
"Tapi kita kesana nya sebentar saja ya." Ucap Yoshitake yang sekarang tengah melipat tangan di dada dengan wajah yang malas.
"Tenang saja." Jawab Shiina yang mulai mengecek komputer itu dengan otaknya yang kini berputar.
"Kita kan hanya dikasih libur satu minggu." Ucap Maeno.
Masamune mengangguk, seraya berkata. "Kurasa lima hari pun cukup,"
"Woi! Itu kelamaan!" Yoshitake tak setuju dengan Masamune.
Trak, truk, trak, truk.
Shiina sudah mulai memainkan lentikan jari-jarinya diatas sebuah keyboard dan menatap serius layar besar di hadapannya.
"Kurasa dua hari pun cukup." Ucap Shiina ditengah keseriusannya.
Masamune, Maeno dan Yoshitake menengok kearah Shiina yang sedang membelakangi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto no Imouto (Discontinued)
Fanfic[Fanfiction] [Dalam masa perevisian] [First Season Completed] [Second Season Ongoing] [Slow Update] Sebuah kecelakaan terjadi kepada gadis kecil bernama Shiina, tertimpa sebuah bola lampu yang menusuk tepat pada ubun-ubunnya, membuatnya pingsan di k...