12. Suara

9.7K 905 27
                                    

Halooo readers  :)) 

Gimana kabarnya? Semoga sehat2 ajaa ya, sesehat koloni jamur dan bakteri thor *ehhhh?!* 

Again and again, I want to say my apology towards you all guys, karena udah nge php in lamaaaa banget:( maafkan kekhilafan saya, dan semoga ke depan2 nya ngga bakal keulang lagi *sincerly pray* 

Thanks untuk semua yang uda setia baca, ngepoin saya di komen, inbox, dll. Walaupun saya slow slow slow rep, kalian masih tetap setia :( makasih banyaaaakkk, it means so much for me. 

Untuk menebus kesalahan, saya mencoba bikin part ini puanjang. Semoga kalian sukaa <3

Oh ya, sebelum lupa. Happy holiday yaa guys! Buat yg masih uas, Ganbatte! 

Follow juga ig thor @nisaprimadiaty  bisa curhat ato cerita di sana, tanya2 disana, dll okey? I'll wait your inbox! 

 Danke! Saranghae! 

[WARNING: TYPO DETECTED!]

[WARNING: TYPO DETECTED!]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Alice membuka matanya, hal pertama yang ia tangkap adalah seberkas cahaya matahari. Kepalanya berdenyut sakit, ketika dia mencoba bangkit dan duduk. Setelah mengerjap beberapa kali, akhirnya Alice sadar dimana dia berada sekarang. Ini kamarnya, tapi bukan kamarnya di Northernland. Beberapa detik ke depan, barulah dia ingat kalau dia berada di Dukedom Cranburries.

"Morning, My Lady.." suara Nyonya Filtz mengejutkan Alice. Alice hanya menjawabnya dengan anggukan. Nyonya Filtz langsung berjalan ke ujung kamar untuk mematikan lilin yang masih menyala di atas meja kecil. Kemudian, dia menyibakkan gorden, dan membuka jendelanya. Wanita itu keluar tanpa berkata apa-apa lagi. Berbeda sekali dengan Anne.

Alice memutuskan untuk bersiap. Nyonya Filtz tidak akan membuang tenaganya hanya untuk mengantarkan sarapan Alice. Alice diharuskan untuk turun ke bawah, makan di meja makan bersama Sang Duke. Benar-benar berbeda dengan Anne yang tidak pernah absen mengantar sarapan ke kamarnya.

Karena itu, Alice sedikit terkejut ketika melihat Nyonya Filtz kembali ke kamarnya dangan nampan perak berisi sarapan. Nyonya Filzt meletakkan nampannya di atas tempat tidur, kemudian menyerahkan sendok dan garpu kepada Alice.

Covetous, Prejudice, and Revenge [✔- SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang