31. Sebuah Kuncup yang Mekar

9.1K 827 39
                                    

Haloo readers. 

Sebelumnya, thor bilang bakal up 1 ch lagi. Tapi karena panjang, jadi thor bagi jdi 2 ch hehe. And guess what... saya up lsg 2 chapter HEHE! Selamat membaca. 

Oh iya, jangan lupa vote dan comment. Share juga ke teman2 kalian! 

Follow juga ig thor @nisaprimadiaty  DM me, dan kita ngobrol di sana. 

Thank you and I love you!

Thank you and I love you!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa dia baik-baik saja?" tanya Alice, bibirnya bergetar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa dia baik-baik saja?" tanya Alice, bibirnya bergetar. James, yang sedang duduk di hadapannya sambil menekan jemarinya di leher Paul, mengangguk.

"Tidak apa-apa, Alice," kata James. Dia menarik tangannya lagi. "Dia masih hidup. Hanya kelelahan."

Miselle bergabung dengan mereka tak lama kemudian. Tangannya memegang kantung kulit yang berisi obat-obatan dan ramuan.

"Apa kita harus mengobatinya sekarang, James?" tanya Miselle.

"Tidak," sanggahnya. "Tidak ada waktu. Dalam beberapa jam lagi, fajar akan menyingsing dan seluruh isi penjara akan kembali. Kita harus mengeluarkan mereka segera."

"Aku mengerti," kata Miselle. "Thomas baru saja pergi. Dan Mr Redd akan datang sebentar lagi."

"Baiklah, terima kasih. Sampaikan pada Mr Redd kalau kami akan segera ke sana,"

Kemudian, Miselle keluar dari penjara dengan langkah lebar. James kembali mengencangkan perban pada luka Paul sambil sesekali mengecek nadinya.

"James.." panggil Alice, ketika dia melihat bahu James gemetar.

"Mulai sekarang, kalian berdua sudah mati, Alice," katanya. "Kalian akan pergi jauh dan hidup sebagai orang lain. Hanya Alice dan Paul, bukan seorang Lady dari Norhternland atau seorang Duke dari Cranburries. Kau mengerti?"

Alice tersenyum samar. "Rencana yang sangat bagus, James."

"Maafkan aku, Alice. Hanya ini yang bisa kulakukan untukmu," sesalnya. Suaranya tercekat demi menahan isakannya. "Aku akan menerima ganjarannya apa pun itu. Yang terpenting, kalian berdua selamat dan hidup bahagia."

Covetous, Prejudice, and Revenge [✔- SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang