26. Winter

9.5K 891 109
                                    

Haloo readers gimana kabarny?
Tolong jgn marah padakuuuu.
Maafkan karena up nya lama banget banget banget. I'm gonna explain to you why.
Pertama, praktikum. Full setiap hari, dan thor harus bikin lapiran yg seabrek2.
Kedua, panitia. Ada kegiatan himpunan dan sbg panitia thor harus jalani amanah dgn baik *eyaaaa&
Ketiga, thor bakal konser bulan ini, jdi setiap hari harus latihan dan plg malem bangeeet.

Jadi, selamat membacaa. Doakan saya diberi kekuatan utk up tepat waktu. 

See you soon and I love you!

See you soon and I love you!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah hampir dua minggu dedaunan merah berguguran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah hampir dua minggu dedaunan merah berguguran. Kini, pohon-pohon tak berwarna terpaksa menemani dinginnya kristal langit. Alice ingat, salju pertma yang ia lihat dari rumah musim panas ibunya. Langitnya lebih gelap, dan tiba-tiba udara terasa dingin menusuk tulang.

Alice mgnhitung setiap harinya. Sudah berapa lama dia ada di sini?

Dua minggu lebih, atau mungkin kurang, jawab kepalanya.

Sudah selama itu dia mengasingkan diri dari kediamannya. Bukan, bukan mengasingkan, tapi diasingkan. Tanpa arah dan tujuan, Alice menaiki kudanya dengan Anne yang setia mengikuti di belakangnya. Alice ingat hari dia keluar dari rumahnya. Emas dan merah.

Dan ketika kudanya sepuluh langakah lebih jauh dari wilayahnya, Alice teringat akan ibunya. Sudah lama dia tidak menyapa ibunya. Bagaimana keadaan ibunya?

Karena itu, Alice memutuskan untuk tinggal lebih dekat dengan ibunya.

Sebelum meninggal, ibunya ingin dimakamkan didekat rumah musim panasnya. Rumah itu adalah peninggalan kakeknya, dan ibunya selalu pergi ke sana tiap kali musim panas datang. Ibunya bilang tempat itu menenangkan, dan terasa seperti rumah. Karena itu, ketika dia kembali ke dalam tanah, ibunya ingin berada didekat rumah.

Hari pertama Alice tiba, dia mengunjungi pusara ibunya. Rumput liar mulai merambat nisan itu, kali pertama Alice melihatnya. Kemudian, Alice membersihkan semua rumput-rumput itu, lalu merangkai bunga peoni dan aster kesukaan ibunya untuk dia sembahkan kepada si pemilik pusara. Lalu, dia berjongkok di sana beberapa saat, tanpa bicara. Matanya memandangi ukiran nama ibunya dengan kosong.

Covetous, Prejudice, and Revenge [✔- SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang