Pagi hari. Jam 11. Kediaman Kim sudah heboh seperti saat author melihat moment Hwasa dan Loco. g
Mereka yang masih pake piyama, rambut masih kayak Limbad dan muka yang sangat tidak wajar untuk dipandang itu tersontak kaget saat Hwasa ngebanting pintu kamar dengan wajah garang seperti Kak Ros.
"Lo kenapa sih, Ainun?" Solar nyeletuk sambil garuk-garuk pipi. Entah siapa yang dipanggil Ainun, perasaan di rumah ini nggak ada yang nama Ainun.
"Nama gue Hwasa, tolol," Dari intonasinya sih si Hwasa nggak main-main, jadi si Solar pun bangun dan duduk di sisi kasur.
"Iya, iya. Kenapa? Masih pagi aja udah rokes."
"Kaset bokep gue yang edisi limited edition hilang!"
BRAK!
"EH, BUJUG, APAAN TUH?!" Wheein yang notabene sekamar dengan Solar terlonjak kaget dari tidurnya saat mendengar suara bantingannya pintu. Jangankan Wheein, Solar dan Hwasa yang tengah berargumen saja terlonjak kaget.
Herannya, Fuyu masih saja tertidur nyenyak seolah tak ada yang terjadi. Mungkin dinding kamarnya selain waterproof juga soundproof. Hah?
Sudahlah, lanjut saja.
"Lah, Byul, lo kenapa? Sakaratul?" Solar yang sudah bangkit dari awan-awan dan mendapatkan nyawanya kembali menatap Byul yang tengah ngos-ngosan.
"KASET BOKEP LIMITED EDITION LO YANG MANA, SA?! YANG MANA?!"
Lah. Solar memasang poker face. Ternyata si Byul membuat keributan karena kaset bokep Hwasa yang hilang. Tepok jidat saja.
Seketika Hwasa berlari ke arah Byul dan memeluknya seperti adegan drama koriyah,
"KASET LIMITED EDITION GUE YANG SPESIAL MIA KHALIFA SAMA NAMJUN SUPRIADI, BYUL! HILANG! GONE! MISSING!"
Dan akhirnya mereka menangis bersama sambil berpelukan di depan kamar Solar dan Wheein yang sudah kembali tidur sambil memeluk Kkomo.
"Kak?"
Tiba-tiba suasana menjadi hening saat Fuyu keluar dari kamar sambil meregangkan badan bak cewek di iklan TV, membuat Byul hampir khilaf ingin menerjang Fuyu yang tengah memakai pajama pink tipis yang menggoda iman, untung saja Hwasa memeluknya dengan erat jadi dia tidak bisa kemana-mana.
Kalau tidak akan ada tindakan asusila di keluarga Kim yang suci bersih mengkilat seperti Sunlight ini. g
"Kak Byul sama Kak Hwasa kenapa?"
Solar menggidikkan bahu lalu berkata, "Karena kaset perang-perangan."
Iykwim.
"Kaset perang-perangan?" Fuyu nampak berpikir. Sedetik kemudian ia pun menjentikkan jarinya lalu berkata 'Aha!' dan mengundang atensi ketiga kakaknya.
"Ohhh," Fuyu ber-oh ria. "Kaset perang-perangan yang cover-nya hitam, ya, kak?"
Mendengar penuturan si bungsu Hwasa pun mengangguk dengan semangat, berharap Fuyu tahu keberadaan barang berharga dengan harga yang cukup mahal juga.
Mana ada tanda tangannya Mia Khalifa lagi. 'Kan makin Limited Edition.
"Yang ada tulisan 'Hwasa's' di depannya. Yang kasetnya ada gambar kasur sama cowok-cewek lagi ngobrol, ya?"
Ngobrol apaan, kan gambar kasetnya lagi naena hampir klimaks, Batin Byul bingung.
"Iya, adekku sayang!" Ucap Hwasa semangat. "Sekarang Fuyu tahu kasetnya ada dimana?"
Fuyu mengangguk, "Udah adek buang kemarin."
Hening lagi. Lalu terputar lagu 'terangkanlah' entah darimana tapi malah membuat adegan semakin dramatis.
"U-udah adek buang?" Ucap Byul dan Hwasa bersamaan. Kini mereka udah limbung di lantai dengan wajah sendiri yang minta dihujat.
Fuyu mengangguk polos, "Iya, kak. 'Kan kemarin Kak Wheein nyuruh Fuyu ngebuang sampah yang nggak berguna lagi. Jadi Fuyu ambilin sampah sama barang nggak terpakai lagi di kamar Kak Hwasa,"
Sebelum Hwasa ngomong, Fuyu kembali melanjutkan,
"Fuyu juga sempat nanya loh, kaset perang-perangannya masih Kak Hwasa pakai atau nggak. Kakak bilang nggak, terus nyuruh Fuyu ngambil kaset itu sama kaset Star Wars sama kaset perang yang ada di kamar kakak."
Hwasa cengo mendengar penuturan Fuyu yang membuat kepalanya menjadi pening. Kenapa sih Fuyu harus sepolos ini. Melayang deh uang ratusan ribu sama tanda tangan Mia Khalifa.
"Fuyu nggak salah, 'kan?"
end~
Allahu :( iya, kamu nggak salah, Fuyu. Kakak kamu yang salah :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Mamamoo's Fam | ON HOLD.
Fanfictionkisah sehari-hari solar, byul, wheein, hwasa dan adik perempuannya, fuyu. •••• (32/50) [Started : 080518]