19 • Kebiasaan Fuyu [Horror AU!]

899 138 22
                                    

Ada dua hal yang sangat Solar benci dari seorang Fuyu. Tak bisa mengontrol diri dan-selalu tertidur di sofa dengan TV yang menyala.

Fuyu anak baik-baik. Ia manis. Namun kemarin sikapnya agak barbar. Bukan apa-apa, kemarin Ayah pergi lagi ke New York untuk menghadari konferensi dokter seluruh dunia. Waktunya agak lama namun Ayah mampu meyakinkan mereka bahwa ia akan pulang sebelum liburan musim panas-selain itu juga Ayah memberikan sejumlah uang saku pada kelima putrinya.

Awalnya Solar menolak nominal uang yang Ayah berikan, berkata bahwa itu terlalu berlebihan. Namun Ayah memaksa. Dan saat mobil Ayah keluar dari gerbang rumah, Fuyu dengan sekuat tenaga berlari ke arah minimarket dan membawa pulang lima buah es krim sekaligus; dan melahap semuanya habis dalam durasi dua jam saja.

Dan di tengah malam, Solar dikejutkan dengan suara serak dan air mata dari Fuyu. Ia sakit kepala dan flu. Dan bagian terburuk dari semua ini adalah, Fuyu yang sedang sakit adalah Fuyu yang paling manja dan sialnya seluruh kakaknya tak ada yang bisa tinggal di rumah pada saat itu.

Apa ya? Mungkin takdir yang kejam? Keempatnya sibuk dengan proyek musim panas, charity yang diadakan di kampus, tugas akhir semester, dan sebagainya. Namun untungnya Solar bisa melangkahkan kakinya ke rumah yang hanya ditempati oleh Fuyu seorang.

Sedangkan ketiga saudaranya yang lain harus menginap di asrama kampus untuk malam ini, lagipula mereka harus kembali mengurus segala urusan mereka saat pagi nanti dan pulang ke rumah adalah opsi yang tepat jika ingin melelahkan tubuh dua kali lipat.

Dan mereka tak ingin opsi itu sama sekali.


Solar melirik jam tangannya. Pukul 10 malam. Beberapa toko telah tutup namun untungnya gadis dengan rambut blonde itu mampu membeli obat flu dan sup untuk disantap berdua.

"Kak Solar pulang!"

Suara teriakan Solar menggema dalam rumah yang terlampau sepi. Solar membuka heels-nya dan menaruh sepatu itu dengan sembarang, berusaha memfokuskan mata dalam gelap-sesekali menggerutu, "Kok lampunya dimatikan semua sih?"

Solar memutar arah tubuhnya yang hendak ke dapur, mendengar sayup-sayup suara wanita melantunkan nada jazz dari sebuah serial televisi malam, menduga-duga mungkin akan menemukan Fuyu yang sedang tertidur lagi di atas sofa.

Dan benar saja.

Ia menemukan Fuyu yang sedang digulung oleh selimut tebal berwarna kelabu, menutupi seluruh wajahnya hingga hanya terlihat ujung rambut legamnya, mendengkur halus sesekali batuk dengan suara seraknya.

Solar sekali lagi menghela nafas panjang, berpikir terlampau keras bagaimana ia harus membawa tubuh Fuyu ke dalam kamar. Fuyu susah untuk dibangunkan dan ia tidur seperti orang yang telah mati.

"Fuyu," Panggil Solar. Fuyu memberi dengan nafas berat seolah membalas panggilan Solar; dan itu sedikit membuat Solar takut.

"Pindah ke kamar." Ucap Solar sambil membuka satu kancing atas kemejanya, merasa gerah dan segera ingin mandi.

Hanya nafas berat yang terdengar.

Solar menyentuh ujung kaki Fuyu yang mengintip di bawah sana. Dingin. Terlampau dingin hingga membuat Solar menatapnya khawatir.

"Fuyu, lo nggak mau pindah ke kamar? Badan lo dingin banget sumpah, atau kita ke dokter aja?"

Fuyu menggeleng pelan tanpa repot-repot membuka selimutnya atau sekadar menunjukan wajahnya untuk Solar yang telah menatapnya penuh khawatir.

Dan setelah beberapa detik tanpa gerakan sedikit pun, Solar akhirnya menghela nafas berat. Merasa sia-sia saja kalau membujuk Fuyu untuk ke kamar, toh, Fuyu jika sakit akan benar-benar keras kepala dan Solar tak mau ia darah tinggi hanya karena perkara ini.

Solar meletakan sup dan obat yang dibelinya di atas meja, "Makan supnya dulu terus minum obat. Tapi kalau lo merasa belum sanggup, tunggu gue selesai mandi dulu. "

Dan setelah itu Solar berjalan naik menuju kamarnya, meninggalkan Fuyu yang terlilit selimut dan sebuah serial TV yang menyala.

Oh, apakah sudah kubilang ada sebuah bercak darah di selimut itu?

series 19:
end.
---

Ada yang tahu apa yang terjadi sama Fuyu?

tahu tidak? aku menulis part ini hanya dalam waktu 30 menit.

Mamamoo's Fam | ON HOLD.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang