Hari sabtu ini keluarga Kim dibuat bingung karena Solar yang uring-uringan.
Dari kemarin habis kuliah doi langsung mengunci diri di kamar, nggak mau masak atau nonton 'We Bare Bears' atau Karma untuk nengok Roy oppa padahal itu adalah acara TV favorinya yang wajib ditonton setiap hari.
Bukannya gimana, rumah tuh rasanya sepi banget seperti hati author kalau Solar nggak ada.
Nggak ada yang bisa di-bully, nggak ada yang teriak-teriak seperti kenek angkot, nggak ada yang ngomelin Wheein, nggak ada yang bisa dibikin kesel. Pokoknya kurang, deh.
Jadi pada akhirnya mereka pun mengorbankan kakak keduanya yang polos untuk menanyakan ke Solar sendiri tentang sikap berubahnya doi. Betewe, ini Byul baru pulang kemarin malam dari rumah temennya setelah nginep beberapa hari demi tugas, jadi dia nggak tahu masalah apa-apa.
Tapi pertanyaan pertama yang dilontarkan Byul adalah,
"Kenapa nggak lo aja?"
Byul natap heran ketiga saudaranya yang cengengesan macam bocah ingusan, alasan mereka sih karena mereka udah ditimpuk duluan pakai guling pas mereka masuk ke kamar Solar, apalagi roomate-nya, Wheein harus ngungsi ke kamar Fuyu; karena kalau ke kamar duo byuntae pasti bakal panjang urusannya. Bahkan Fuyu juga mengalami hal yang sama.
Solar kalau mood-nya lagi nggak bagus pasti bakal galak banget. Kak Ros palingan kencing celana duluan kalau dibandingin sama Solar.
"Boleh, sih," Byul terlihat ragu. "Tapi kalau nanti doi curhat tapi gue nggak paham mau ngasih tahu kalian atau ngasih solusi ke Solar. Nanti malah gue yang ditimpuk guling, mungkin aja malah ditumpuk kasur. Tahu aja kan gue goblok soal menenangkan orang, psikologi it's not my thing, sis."
"Nggak mungkin," Sergah Wheein. "Kak Solar nggak bisa kasar kalau sama lo, Byul. Ayolah, emangnya Byul tega ngelihat Kakaknya sendiri sedih mulu kayak abg labil?"
Byul mengiyakan dalam hati. Kalau dipikir-pikir setelah rumah kehilangan sosok Solar-bukan dalam arti sebenarnya-rumah jadi ambruadul, apalagi soal makanan sehari-hari.
Solar yang biasa menjadi chef kediaman Kim telah digantikan perannya oleh Hwasa dan Wheein, tapi tetap saja makanan tidak seenak masakan Solar malahan lebih hancur.
Apa-apaan makan malam nasi goreng seafood bisa terasa seperti makanan Kkomo dicampur garam laut sekarung? mereka akhirnya harus menghabiskan semalaman untuk berkutat dengan perut melilit di dalam kamar mandi.Dan akhirnya Byul mengiyakan dan membuat sorakan heboh dari ketiga saudaranya, dan jangan lupa ucapan hiperbolis Hwasa tentang bagaimana ia akan membuat potong tumpeng di rumah jika Byul mampu membujuk kakak tertua Kim itu.
----
"Yeba?"
Suara decitan pintu terdengar menggema di kamar Yongsun. Byul menatap kamar ini dengan rasa kaget, kemana hilangnya kamar dengan tema pastel dengan boneka menggemaskan di setiap sudut ruangan? Kenapa kamar ini bisa terlihat seperti gua atau lebih parahnya kamar tua tak terawat seperti di film horror?
Dengan bantuan hanya dari indra peraba-karena kamar ini begitu gelap-akhirnya Byul mendapatkan saklar lampu dan segera menekannya.
Pertama yang dilihat gadis Kim itu adalah gundukan putih di kasur dengan wajah Yongsun yang menyembul keluar dengan ekspresi kesal setengah mati, seperti siap melemparkan rudal ke seseorang yang mengganggu acara galau-nya.Tapi ekspresi itu melembut saat mendapatkan Byul dengan tatapan polos, bukan ketiga adiknya yang lain.
"Matikan lampunya dan keluar, Byul. Gue nggak suka." Suara parau itu membuat Byul tak menghiraukan ancaman Yongsun, malah mendekatinya hingga sampai ke ujung kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mamamoo's Fam | ON HOLD.
Fanfictionkisah sehari-hari solar, byul, wheein, hwasa dan adik perempuannya, fuyu. •••• (32/50) [Started : 080518]