16 • Lubang Kunci [Horror AU!]

1K 155 30
                                    

Hari ini rumah lagi sepi. Kak Solar lagi lomba musikalisasi puisi di Los Angeles, mewakili kampus. Ngomong-ngomong Kak Solar lagi marah sama adek-adek bangsatnya, soalnya mereka baca buku diarinya dan secara otomatis terbongkarlah seluruh aib yang Solar simpan.

Sebenarnya sih nggak bisa dibilang marah karena Kak Solar lebih condong ke malu. Fuyu diam-diam masih ingat bagaimana merahnya wajah mochi Kak Solar saat tahu buku diarinya telah berada di ruang keluarga, terbuka dengan cara menyedihkan-dengan remah-remah keripik di atas kertas buku dan adik-adiknya yang sedang menertawai tulisannya.

Oke, lanjut.

Kak Hwasa lagi di perpustakaan kota. Tumben banget, 'kan? Percaya nggak percaya, katanya sih mau ngerjain tugas padahal mungkin aja itu cuma alibi semata untuk menutupi fakta kalau dia mau jalan sama Loco. Tapi kalau dipikir-pikir lagi kayaknya nggak mungkin, karena Loco lagi sibuk sama sesuatu. Kepo? Di part selanjutnya bakal diceritain tentang Loco.

Kalau Kak Byul lagi syuting video cover di taman kota. Katanya pengen coba bikin video di tempat umum, mungkin aja viral atau dikasih cepek sama orang yang berlalu-lalang; Ya, walaupun kesannya kayak jadi pengemis.

Jadi tersisalah Fuyu yang lagi tidur cantik di kamar Wheein yang lagi sibuk nge-live di instagram. Ceritanya dia lagi review produk softlens yang baru dibelinya di Sopi flashsale. Sekaligus endorse biar bisa dijadiin ambasador.

"Jadi gitu, gaes ... alright, sampai di sini aja ya hubungan kita-eh, maksudnya review kali ini. Semoga bisa bermanfaat, see ya and have a nice day! Umah!" Ucap Wheein dengan semangat sambil memberi kiss-bye di akhir videonya.

"Udah selesai, Kak?" Tanya Fuyu dengan intonasi suara yang terlampau datar. Soalnya Fuyu bosan, dapat libur tapi nggak kemana-mana. Fuyu jadi pengen punya pacar deh, supaya setiap libur ada yang ngajak jalan.

"Udah," Ucap Wheein sambil terkekeh. "Lama ya?"

"BANGET," Ucap Fuyu emosi dan membuat Wheein tertawa. "Kakak review softlense aja kayak Pak Guanlin lagi pidato pas upacara. Panjangggg banget. "

"Dih? Ngapain lo nyama-nyamain gue sama Curut Alaska? Ga level." Ucap Wheein icemosi. Usut punya usut ternyata Wheein punya dendam sama Kepala Sekolah yang satu itu, soalnya kameranya pernah ditahan karena ketahuan mau bikin prank sama salah satu guru, alasannya nanti dikembalikan pas sudah lulus tapi sampai sekarang nggak dibalikin.

"Yaudah sih, Kakak kok sensi? Aturan adek nih yang sensi, nggak ada yang ngajak jalan. Padahal kan Fuyu mau jalan-jalan gitu, foto-foto supaya feed instagram adek tuh cantik."

"Dih, baru bikin instagram kemarin aja bangga banget," Cibir Wheein.

"Ayolah, Kak ... Kan jarang tuh kita jalan berdua." Ucap Fuyu sambil memberi puppy eyes-nya yang membuat Wheein diam-diam merasa lemah iman.

Pada akhirnya Wheein menghela nafas panjang, "Tetap nggak bisa, dek. Gue ada kelas sore hari ini. "

"Kalau gitu NGAPAIN ADEK NUNGGU KAK WHEEIN LIVE KAYAK ORANG BEGO?!"

Fuyu emosi. Ingin mencopoti satu-satu gigi Wheein yang ditampakkan padanya yang sedang kesal minta ampun.

"Ya, siapa suruh nunggu gue nge-live? Salah sendiri, 'kan?" Tanya Wheein sambil terkekeh pelan, tangannya dengan cekatan memasukkan buku dan laptop di dalam tasnya, menunjukkan kalau dia memang akan berangkat ke kampus.

Ngomong-ngomong sekarang sudah jam tiga sore.

"Gue pergi dulu. Masak nugget aja kalau laper, pintu belakang jangan lupa dikunci soalnya gue pulang agak malam, ada rapat organisasi juga nanti. " Ucap Wheein sambil memasang softlens berwarna biru yang baru di-endorse. Sekaligus promosi sama kawan-kawan kampusnya.

Mamamoo's Fam | ON HOLD.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang