12 • Pacar Baru Kak Hwasa (pt. 2)

1.1K 149 59
                                    

Aroma americano yang cukup menusuk membuat Hwasa tak terlalu nyaman. Namun jangan mengira kalau si gadis dengan pesona mematikan ini merasakan canggung atau bahkan kaget dengan semua ini. Tidak kok. Dia malahan sudah dengan mudah memprediksi ini bahkan tahu apa yang akan ditanyakan ketiga kakaknya.

"First of all, my sis," Suara jentikan jari Hwasa membuat retaknya dinding es di antara mereka. "Kalian mau nanya apa, sih? Ngantuk nih gue. Capek tadi dibawa Mas Loco nyanyi ke tempat jualan Mama."

Tunggu.

Mas? Mas Loco?

Nyanyi?

Mama?

"Tunggu, tunggu," Solar tertawa tak percaya. Apa maksud dari semua ini? Tidak masuk akal dan terlalu tiba-tiba, seperti hujan di musim panas atau iklan es krim di saat kemarau.

Ah, tidak lagi. Aku sudah menghabiskan tiga es krim hari ini dan amandelku mungkin akan meledak nanti malam.

"Maksudnya Mamanya Loco. Tapi kenapa kalian kaget banget sih gue manggil dia Mas? Daripada daddy atau baby boy 'kan, kinky-kinky asu gitu, kan lebih enak dipanggil Mas,"

Kaget? Pasti lah. Bahkan Byul hampir tersedak minumannya sendiri. Sumpah? Seorang Hwasa yang senang dugem, bestie-nya Awkarin, gonta-ganti cowok 1 minggu 1 kali kini mendeklarasikan diri seperti gadis manis idaman Mama mertua?

Tanpa memperdulikan tatapan terkejut saudaranya Hwasa kembali berucap, "Terus tadi tuh kita nyanyi di tempat jualan martabak Mama, enak lho, restoran kecil gitu jadi berasa karaoke. Penghasilan Mama tadi juga bertambah."

Eh anjir. Kaget, speechless, pengen ngakak, pengen ngumpat, pengen garuk tembok—pengen memiliki doi. hmberkumpul menjadi satu. Itulah yang dirasakan oleh ketiga kakak dari Hwasa.

Tapi tiba-tiba suatu pertanyaan yang lumayan aneh muncul dalam kepala Hwasa, jawabannya susah diprediksi dan mungkin seharusnya ia menanyakan ini. Iya, harus.

"Hm, kenapa, sih, kalian gini banget? Kalian nggak setuju gue pacaran sama Loco?"


"NGGAK!"


Eh mampus, kaget :))


Alis Hwasa bertautan bingung, bahkan makian tengah tertahan di ujung tenggorokan, hampir keluar kalau Byul tidak membuka mulutnya.

"Enggak itu maksudnya, kita bukannya enggak setuju soal lo sama Loco, bahkan gue berani bilang kalau gue ngasih kepercayaan dan lampu hijau untuk kalian,"

Diam-diam bibir Hwasa membentuk kurva indah. Bukan apaapa, baru kali ini hubungannya diterima baik oleh keluarganya; mengingat para mantan Hwasa yang rata-rata bad boy semua.

"Serius nih?"

"Iya," Solar mengangguk kecil. "Tapi, eh, betewe dapet cowok kayak Loco tuh darimana, sih? Sumpah gue kaget loh lihat kelakuan si Loco. Kalau dibandingin sama mantan lo—apalagi si Jay Park itu, lihat si Loco ini kayak malaikat yang turun dari langit."

Hwasa ngakak lah, si Loco anak mama dibandingin sama rapper tatoan sangar kawannya si Young Lex tentu saja seperti membandingkan langit dan bumi atau wajah author sama wajah Solar atau kualitas vokal Mamamoo sama si anu—

hmmm

—jelas jauh. Udahlah pokoknya jauh.

"Takdir itu namanya, Kak," Ucap Hwasa sambil mengambil bantal kecil yang menjadi ganjalan punggungnya, meletakkan di atas kaki yang terlipat anggun.

"Dalam kehidupan kita ini, pasti ada saatnya kita memerlukan sesuatu yang pasti dari orang yang pasti juga. Titik lelah dimana kita menganggap bersanding dengan pria keren yang punya banyak uang, yang cuma untuk konten dan panjat sosial doang, cuma untuk nggak dianggap orang jomblo itu udah nggak terlalu penting," Hwasa menghela napas.

"Kita—cewek, pasti perlu seseorang yang benar-benar memberi kepastian, memberi kenyamanan dan mampu memimpin kita. Dan ... I already found one. "

Gosh. Kasih author satu cowok kayak gini, astaga ಥ⌣ಥ


Tapi, tiba-tiba ...

Suara pintu terbuka, hentakan sepatu yang bertemu dengan ubin lantai terdengar menggema.

"—siapa?"

"Hwasa ... kamu mau nikah sama cowok yang ngantar kamu tadi?"

"Lho—Papa?"

[END]

Ketahuan sama Papa, loh si Hwasa pacaran :v

Mengecewakan? Aku tahu, aku tahu. Tapi menulis ini juga perlu sebuah pemikiran karena aku adalah orang yang masih digantungin sama doi. Pengen teriak,

'wOE LiRIk-LiRik mUlu, tEMbAk dOnG, ArGH!'

Udah deh, saia jadi pusing.

Untuk part selanjutnya, moonsun shipper, are you ready? (͡° ͜ʖ ͡°)

Luv,
Win.

Mamamoo's Fam | ON HOLD.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang