You and Me
"Eunha-ya?" Sapa Yerin mengejutkan Jung Eunha yang sedang kebingungan.
"Ya! Yerin-ah, kau mengejutkanku." Ketus Jung Eunha, memegang pohon yang berdiri kokoh di samping kanannya.
"Mianhae, Eunha-ya apa kau tahu besok adalah hari apa?" Tanya Yerin, menatap lekat mata Eunha.
"Tentu saja hari kamis. Mengapa kau bertanya tentang hal itu?" Jung Eunha kembali bertanya, memangku dagunya dengan telapak tangan kanannya.
Jung Yerin kembali tersenyum tak jelas, itu benar-benar membuat Jung Eunha merasa jengkel.
"Kau lupa atau tak mendengarkan pengumuman dari direktur tadi pagi?" Yerin kembali bertanya, sambil berkacak pinggang.
"Ah! Aku benar-benar lupa Yerin-ah." Jawab Eunha dengan jujur.
"Bagus, perkiraanku tentangmu selalu benar." Seru Yerin.
"Oh! Tidak selalu Yerin-ssi." Goda Jung Eunha.
"Ya sudah lupakan tentang perkataanku tadi." Ketus Yerin, melangkah mendahului Eunha dengan raut wajah cemberut.
"Tidak begitu Yerin, aku hanya bercanda. Ku mohon jawab pertanyaanku, besok hari apa?" Eunha memohon pada Yerin, bertanya dengan nada lembut.
Yerin melangkah tak menghiraukan panggilan Eunha, bahkan ia malah melangkah lebih cepat.
"Ya! Jung Yerin kau bukan sahabatku lagi!!!" Teriak Eunha, dengan nada mengancam.
Yerin berhenti melangkah, ia berbalik menatap Eunha. Mata mereka bertemu, Eunha memanyunkan wajahnya. Hal itu sukses membuat Yerin berkaca-kaca.
Eunha menjadi bingung, saat menatap wajah sahabatnya yang dalam hitungan jari akan menangis.
"Ya! Yerin-ah gweanchanayo? Tanya Eunha, melangkah mendekati sahabatnya.
Air mata menitik perlahan-lahan, Eunha terhenti.
"Yerin-ah mianhae? Apa kau marah karena bualanku tadi?" Eunha bertanya dengan nada bersahabat.
Wajah Yerin menunduk, kedua tangannya menutup wajahnya. Eunha yang cemas berlari ke arah sahabatnya lalu memeluk erat Yerin. Ia benar-benar merasa bersalah pada orang yang teramat ia sayangi.
"Ya! Yerin-ah mianhae? Aku memang salah, kau pantas membenciku. Tapi aku tak berniat menyakitimu dengan perkataanku tadi, hanya engkau sahabatku, dan hanya engkau Yerin." Jelas Eunha dengan air mata yang telah mengaliri wajahnya.
Sekian detik...
00.01
00.02
00.03
00.04
00.05
00.06
.
.
.
.
"Ta~da!!!" Seru Jung Yerin, tertawa lepas.Eunha benar-benar terkejut dengan perbuatan sahabatnya itu.
"Ya! Yerin-ah! Kau menipuku!" Bentak Eunha.
"Ani. Ini gancaran untukmu yang selalu menggodaku saat aku ingin berbicara serius." Seru Yerin, mengamit lengan Eunha yang masih terdiam melonggo.
"Ya! Lalu besok hari apa?" Tanya Eunha.
"Besok kita ujian akademik." Jawab Yerin.
"Jijjayo?" Tanya Eunha, dengan raut wajah tak percaya.
"Ne jijja." Sahut Yerin.
Eunha benar-benar tak siap melewati ujian akademik, sungguh seperti ditindih batu besar.
"Uh!!!" Desah Eunha.
_
Salju kembali memenuhi kota Seoul, Eunha mendengus kesal. Hari ini adalah ujian akademik pertama, dan dirinya belum memiliki persiapan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Think You Mine [Series 2]√
Fanfiction[Amazing cover by : @stickwtjk] Tentang cinta yang belum berakhir. Pria yang gagal menjaga cintanya.