Thanks
"Jika ada saat yang menyenangkan ada juga saat yang buruk. Semua hari-hari itu juga sudah terlewati. Dan aku sudah hidup cukup lama untuk mempelajari itu." Ucap Jeon Jungkook saat terduduk di sisi Jung Eunha di ruangan tari.
***
Sepoi-sepoi angin menerpa rambut sebahu Jung Eunha.
Matanya lekat menatap wajah Jeon Jungkook, yang juga tengah menatapnya.
"Apa ada yang salah?" Tanya Jungkook membuyarkan tatapan Jung Eunha.
"Tidak. Apa yang membawamu kemari?" Tanya Jung Eunha.
"Ada yang ingin aku katakan padamu." Ucap Jungkook, melangkah mendahului Jung Eunha.
Jung Eunha mengikuti langkah Jeon Jungkook, Yeri dan Luhan masih menatap heran kedua orang itu.
Pintu ruangan musik terbuka, piano, dram, gitar, microphone dan sound system telah tertata rapi di ruangan tersebut.
Dua kursi dan satu meja berada di sudut barat.
Lemari menyimpan CD dan DVD musik rapi di sisi atas dan tengah, di sisi bawah terdapat buku not nada tersusun menurut tahunnya.
Jeon Jungkook melangkah menuju kursi, ia duduk dengan kedua tangan yang terselip disaku celananya.
Matanya beralih ke arah Jung Eunha yang masih berdiri di luar ruangan dengan pintu yang terbuka.
Jeon Jungkook mengangkat dagunya, isyarat meminta Jung Eunha untuk masuk.
Gadis itu melangkah mendekatinya, dan duduk di sebelahnya.
"Apa yang ingin kau katakan?" Tanya Jung Eunha.
Jungkook menghembuskan napasnya panjang.
"Huft..." hembusan napas yang keluar.
Jungkook menatap lurus ke arah microphone yang tepat berada di depannya.
"Lihat itu!" Tunjuk Jungkook pada benda di depannya.
Jung Eunha mengikuti arah pandang Jeon Jungkook, ia tertegun tak paham dengan maksud pria disebelahnya itu.
"Apa yang salah dengan benda itu?" Jung Eunha kembali bertanya, dengan raut wajah penasaran.
Jungkook beralih memandang Eunha yang mulai kebingungan.
"Menyanyilah dengan microphone itu! Aku ingin mendengarnya." Pinta Jungkook dengan mata sendunya.
"Apa yang harus aku nyanyikan?" Gadis itu mulai merespon permintaan Jeon Jungkook.
"Without Words." Jawab Jungkook yang melipat tangannya di perutnya, dan mulai memejamkan kedua matanya.
Jung Eunha melangkah mengambil gitar, lalu memetik senar dan mulai bernyanyi.
Hajimalgeol geuraesseo moreuncheok haebeorilgeol
(Aku tak harus melakukan itu sehingga aku seolah mengabaikannya)Bayangan IU kembali mengitari pikiran Jungkook, di saat lirik pertama di nyanyikan oleh Jung Eunha.
Anboineun geot cheoreom bolsu eobneun geot cheoreom
(Seperti tak melihatnya, seperti aku tak melihatmu)"Kita sudah sampai nuna." Ucap Jeon Jungkook.
"Wah tempat ini ramai. Aku menyukainya. Jungkook kau tahu, ini pertama kalinya aku ke pasar tradisional." Jelas IU yang masih menatap lekat pasar dihadapannya.Jeon Jungkook tersenyum seketika ingatan wanita impiannya itu kembali terngiang, kenangan yang penuh akan kenikmatan.
Neol a ye bojimal geol geuraennabwa
(Ah ya jangan melihatmu, ku rasa begitu)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Think You Mine [Series 2]√
Fanfic[Amazing cover by : @stickwtjk] Tentang cinta yang belum berakhir. Pria yang gagal menjaga cintanya.