part14

160 12 2
                                    

I"m very sad

Kim Namjoon dan Suga sibuk membuat lagu untuk di album mereka yang rencananya akan comeback sebulan lagi. Kim Namjoon meminta pada semua member untuk mengarang lagu ciptaan mereka sendiri.

Ini pertama kalinya seluruh member mendapat jatah mengarang sebuah lagu dan gerakannya langsung.

Jeon Jungkook masih terfokus dengan layar ponselnya, mencoba menghubungi Jimin yang pada saat itu membawa buku not nadanya.

Hyung eodiseo?”

“.........................”

“Dimana kau letakkan not  nada milikku?”

“........................”

“Ah! Ne gomapta hyung.”

Jeon Jungkook memutuskan sambungan teleponnya dengan Jimin. Ia melangkah menuju kamar Jimin, untuk mengambil buku not nadanya.

Jeon Jungkook Pov

Aku sedang mencari-cari not nadaku di kamar Jimin hyung. Namun aku tertarik pada bantal terbentuk kepala babi.

Aku menghempaskan tubuhku di lucu itu. Namun ada yang menonjol dari bantal lucu itu. Namun ada yang menonjol dari bantal itu, aku mengangkat perlahan bantal itu.

Mataku terkesiap mendapati pistol terselip di bawahnya.

“Bagaimana bisa Jimin hyung menyimpan pistol di kamarnya?” gumam Jungkook.

Aku terdiam lama, mencoba memahami kenyataan yang ada di hadapanku. Tiba-tiba pintu kamar itu terbuka, Jimin hyung terlihat dari bilik pintu.

“Ya! Hyung?” kesiap diriku secara tiba-tiba.

“Jungkook bisa aku jelaskan tentang itu.” Ucap Jimin hyung.

“Menjelaskan apa?” tanya aku yang tak paham akan maksud Jimin hyung.

Flashback

Park Jimin tergesa-gesa memasuki kantor agensi, wajahnya terlihat kebingungan. Jung Hoseok terheran-heran dengan raut wajah yang terukir di wajah Park Jimin.

“Ya! Kau ingin pergi kemana?” tanya Hoseok.

“Apa Jungkook telah kembali dari apartement?” tanya Jimin, menyela pertanyaan Hoseok.

“Dia tak ada kembali. Ia telah pergi selama 30 menit.” Jawab Hoseok, yang semakin heran.

“Ah! Gomapta hyung.” Sahutnya, berlalu dari hadapan Hoseok dengan berlari.

_

“Begini, sebenarnya kejadian di pantai waktu itu aku pelakunya. Aku yang menembakkan jarum suntikan vampire pada tubuhmu. Dan aku tak tahu seketika kau lenyap menjadi debu dan aku kira engkau telah hilang untuk selamanya.” Jelas Jimin hyung mengakui kesalahannya padaku.

Ya! Hyung! Untuk apa kau melakukan ini kepadaku?” aku bertanya, walau air mataku ingin menetes.

“Jungkook a-ak-aku adalah va-vam-vampire.” Jawab Jimin hyung, menunduk tepat di hadapanku.

Aku menjadi semakin bingung akan kebenaran yang terjadi dalam hidupku ini. Aku berlari meninggalkan Jimin hyung begitu saja, dada ini terasa sesak mengetahui kebenaran yang telah terungkap.

Aku berdiri di hadapan sungai Han, di malam ini aku seorang diri dengan wajah frustasi. Rambutku terlihat berantakan, keningku berkerut, rasa marah mulai menyelimuti diriku.

Mengapa aku sebodoh ini? Erang batinku.

Ku tekan nomor yang ingin ku hubungi di layar ponsel.

“Ku mohon temui aku di sungai Han.”

“................”

“Cepatlah!”

“..............”

Ku tutup sambungan telepon itu, beberapa menit kemudian gadis itu datang dan mencoba menyalurkan ketenangan pada diriku. Ya, gadis yang aku hubungi adalah Jung Eunha, hanya dia satu-satunya yang dapat menghiburku di kala sedih.

_

“Sudahlah, aku memahami dirimu. Jadi kau lebih baik menerima permintaan maaf kakakmu itu.” Ucap Jung Eunha, mencoba melerai perdebatan antara kakak beradik itu.

Jeon Jungkook menenggelamkan wajahnya di bahu Jung Eunha, memeluk erat gadis itu.

Itu terlalu sulit untukku. Ketus batin Jeon Jungkook.




To be continued
Yoonlel🎶🎂

I Think You Mine [Series 2]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang