Back Love
Pagi telah menyambut, Jeon Jungkook terbangun dari mimpi buruknya. Ia menguap sesekali, menghilangkan rasa jenuh yang seketika menghampirinya.
“Baiklah aku akan mencoba melupakan masalah ini.” Gumam Jeon Jungkook.
Ia melangkah menuju meja riasnya mengambil kantong darah yang tersimpan rapi di tasnya, hanya tersisa 5 kantong. Cukup untuk persediaannya selama 5 hari ke depan. Ia menyeruputi perlahan, menikmati udara yang masuk melalui vetilasi.
Suara nada pesan menyadarkan Jeon Jungkook, ia mengambil ponselnya yang terletak tak jauh darinya. Ia mulai membuka pesan yang terkirim untuknya, matanya terbelalak membaca pesan yang terkirim untuknya.
Seolah-olah seperti mimpi bahagia menghampiri diriku. batinnya.
@Lee Ji Eun : Ku harap engkau menyempatkan waktu untuk menemuiku di taman kota hari ini. Aku mengharapkanmu datang Jeon Jungkook-ssi.
Jeon Jungkook tertawa geli setelah membaca pesan singkat itu. Ia berlari menuju pintu kamarnya, menuruni beberapa tangga dan tiba tepat di depan pintu kamar Jimin. Ia mengetuk pintu itu, seorang pria keluar dari dalam kamar tersebut dengan menyunggikan seulas senyum.
Jeon Jungkook secara tiba-tiba memeluk Jimin, seperti seorang adik yang baru dipertemukan kembali dengan kakaknya.
“Ya! Hyung gomawo.” Ucapnya, melepaskan pelukannya.
“Ne.” Sahut Jimin.
“ Bagaimana bisa kau tahu kontak IU nuna?” tanya Jeon Jungkook.
“O... tentang hal itu. Memang sejak dulu aku telah mengetahui kontak IU.” Jawab Jimin seadanya, tanpa menutupi apapun.
“Aigoo... aku iri padamu.” Keluh Jungkook.
“Ya! Jungkook bergegaslah bersiap-siap! Jangan membuatnya menunggu terlalu lama.” Ketus Jimin.
“Ah! Ne hyung.” Seru Jungkook, melompat kegirangan menuju kamarnya.
_
Jeon Jungkook Pov
Ini benar-benar seperti mimpi, aku hampir tak percaya. Aku membersihkan diri dengan wewangian yang berada di dalam kamar mandi. Aku sedang memilih pakaian yang cocok di gunakan di tubuhku, untuk menemui gadis yang teramat aku cintai.
Mataku tertuju pada satu kemeja berwarna merah bergaris-garis hitam dengan satu saku di sisi kanannya. Celana jeans pendek di atas lutut berwarna biru samar, serta sepatu thimberland boots berwarna cokelat. Perpaduan yang pas, aku ambil benda-benda itu yang sebentar lagi akan mempertampan tubuhku yang berisi ini.
Ku sisir rambutku yang telah aku cat kemarin dengan warna cokelat pudar saat para hyung mengajakku mengganti warna rambut. Awalnya aku tak ingin mengecat rambutku, akan tetapi ini sudah menjadi kosekuensi dalam dunia hiburan, jadi aku sebagai artis harus mengikuti hal yang telah menjadi sebuah tanggung jawab.
_
Kakiku telah menginjak sebuah trotoar yang merupakan jalan menuju taman kota, rasa gugup seketika menghampiriku, namun aku tetap mencoba tenang dan melupakan hal-hal yang kemungkinan akan datang.
Mataku beredar ke segala arah mata angin, mencari kediaman gadis yang sangat aku rindukan. Aku ingin menjadikan hari ini sebagai hari istimewa antara diriku dengannya, menghabiskan banyak waktu yang pernah terbuang sia-sia akan sebuat tragedi yang tak masuk akal. Hm... begitulah kehidupanku, penuh akan gejolak yang merindukan.
_
IU terduduk di bangku taman dekat air mancur, ia menatap lurus ke depan. Jeon Jungkook tepat berdiri di belakanganya, pria itu seperti orang linglung yang mencari benda yang hilangnya entah dimana. IU tanpa sengaja membalikan wajahnya, ia tersenyum mendapati pria yang ia kirimkan pesan singkat telah berdiri di hadapannya dengan mata yang kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Think You Mine [Series 2]√
Fanfiction[Amazing cover by : @stickwtjk] Tentang cinta yang belum berakhir. Pria yang gagal menjaga cintanya.