Part4

232 21 12
                                    

                   Destiny
“Aku tidak tahu seperti apa masa depan.” Ucap Jung Eunha saat duduk di bangku taman bersama Jeon Jungkook.
                         ***

Flashback
Malam hampir berakhir, fajar akan hadir beberapa saat lagi.

Seorang wanita berusia 30-an sedang menanti suaminya yang belum pulang. Prasangka-prasangka buruk telah menghantuinya, ingatan terburuk dalam kehidupannya terus terngiang. Ia melangkah menuju pintu, tangannya mulai memegang kenop pintu.

Pintu terbuka.........

Seorang pria yang tak lain adalah suaminya sendiri melangkah ditemani seorang wanita. Mereka bermesraan di depan gerbang, berbagi canda gurau bersama, hingga bibir mereka bercumbu.

Wanita itu hanya diam menahan amarahnya, ia kembali masuk ke dalam rumah. Air matanya mengalir deras, isakan dan jeritan keluar begitu saja.

“Itu kebenarannya.” Ucap Kim Hyuna yang tak lain Ibu Taeyeon dan Jung Eunha.

“Mengapa eomma membiarkan ini terjadi?” tanya Taeyeon dengan nada rendah mencoba menahan amarahnya.

Kim Hyuna hanya diam, tak menjawab pertanyaan putrinya. Taeyeon mendekati ibunya dan memeluk erat ibunya.

“Eomma mianhae. Selama ini aku tak pernah bertanya tentang perasaanmu, aku terlalu menikmati kehidupanku dan melupakan eomma.” Ucap Taeyeon dengan air mata yang tak dapat dibendung lagi, keluar begitu saja seperti hujan di musim panas.

Jung Eunha masih diam membeku saat kejadian sejam yang lalu. Wajahnya memerah, timbul kebencian dalam dirinya.

Namun ia mencoba tenang dalam melewati ujian dari Sang Pencipta.

                      ***

Taeyeon menyalakan televisi di pagi hari yang cerah ini. Ia mencari berita mengenai keadaan Negara yang teramat ia cintai.

Namun berita itu menyekat dirinya, pria yang telah ia anggap ayah telah mejadi lebih buruk dari binatang.

News Korea
Seorang pengusaha terkaya bernama Jung Minhyuk mengajukan surat cerai kepada istri pertamanya yang bernama Kim Hyuna. Tiga hari lagi mereka akan melakukan persidangan di kantor pengadilan.

Jung Eunha mematikan televisi, ia beralih menatap kakakanya dengan senyuman tipis.

“Eonni sudahlah! Ini akan berakhir secepatnya.” Ucap Jung Eunha, melangkah mendekati kakaknya.

“Kau benar dongsaeng. Mau ku antar?” tanya Taeyeon.

“Boleh jika eonni tidak keberatan.” Jawab Eunha.

“Mana ada seorang kakak merasa keberatan dalam membantu adiknya sendiri.” Sahut Taeyeon dengan tertawa.

Taeyeon melangkah mendahului Eunha, Eunha mengikuti langkah kakaknya. Hatinya sedikit terhibur karena canda gurau kakaknya itu.

Gomawo Eonni. Batinnya, menatap lekat punggung kakaknya.
_

Kendaraan itu berhenti tepat di depan gerbang sekolah. Jung Eunha turun dan melambaikan tangan pada kakaknya dan senyuman manis dari bibir mungilnya. Taeyeon membalas lambaian tangan dan senyumnya.

Kakinya melangkah tenang seperti ketukan tuts piano. Seluruh murid memandangnya dengan tatapan tak suka. Mereka semua menghindari Eunha dan gadis itu merasa risih karenanya. Tiga gadis yang satu kelas dengan Eunha menghampirinya, tiga gadis itu bernama Joy, Irene da Seulgi. Di Sekolah mereka dijuluki trio segsihan yang artinya seksi, karena tubuh mereka yang seksi dan aduhai.

I Think You Mine [Series 2]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang